Senin 20 Jul 2020 02:45 WIB

PDIP Pilih Gibran, Purnomo Bantah Ditawari Jokowi Jabatan

Wawali Solo itu bantah dilobi Jokowi setelah gagal mendapatkan dukungan PDIP.

Bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kanan) berjabat tangan dengan pasangan bakal calon Wali Kota Solo Achmad Purnomo (tengah) dan Teguh Prakosa (kiri) usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan penjaringan calon Wali Kota Solo di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Senin (10/2/2020).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kanan) berjabat tangan dengan pasangan bakal calon Wali Kota Solo Achmad Purnomo (tengah) dan Teguh Prakosa (kiri) usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan penjaringan calon Wali Kota Solo di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Senin (10/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo membantah pernah ada tawaran jabatan dari Presiden Joko Widodo sebagai kompensasi setelah gagal mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP pada Pilkada Surakarta 2020. Ia menyebut kabar tersebut salah.

"Saya membantah berita itu dan itu semuanya keliru," kata Achmad Purnumo di Solo, Sabtu (19/7).

DPP PDIP memutuskan memilih putra tertua Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wali kota Solo berpasangan dengan Teguh Prakosa, kader PDIP yang juga Ketua DPRD Solo periode 2014-2019. Penunjukkan itu juga mengakhiri peluang Achmad Purnomo yang sebelumnya juga mencalonkan sebagai kandidat calon wali kota Solo.

Menurut Purnomo, persoalan muncul saat media berandai-andai jika ada tawaran jabatan dari Presiden Jokowi apakah diterima atau tidak. "Saya menjawab dengan tegas tidak. Sekali lagi saya membantah berita itu," kata Purnomo.

Purnomo memutuskan berhenti dari aktivitas politik dan kembali berbisnis serta aktif menekuni kegiatan sosial setelah gagal maju di Pilkada Solo. "Saya akan tetap di Solo saja melanjutkan bisnis dan bersama anak dan cucu," kata Purnomo.

Ketika disinggung soal kemungkinan lamaran dari partai lain seperti PKS untuk maju di Pilkada Solo, ia buru-buru menyanggahnya. "Saya ini kader PDIP, tetap masih anggota meski tidak aktif. Namun untuk sementara berhenti dahulu berpolitik," kata dia.

Penunjukkan Gibran oleh PDIP sempat menjadi rumor politik setelah muncul kabar adanya pertemuan antara Jokowi dan Achmad. Sebagian media menulis ada janji politik dari Jokowi kepada Achmad. Ketika dikonfirmasi, Purnomo mengakui memang ada pertemuan pada 17 Juli atau Jumat lalu di Istana Kepresidenan. Namun dalam pertemuan itu sama sekali tidak menyinggung soal gagalnya Purnomo dalam pencalonan.

Dalam pertemuan itu, lanjut Purnomo, keduanya membahas soal pembangunan Masjid Taman Sriwedari yang terhambat karena kekurangan dana. Untuk diketahui, selain sebagai wakil wali kota, Purnomo memang tercatat sebagai Ketua Pembangunan Masjid Taman Sriwedari. Nah, dalam pertemuan, Purnomo meminta bantuan pemerintah agar pembangunan tempat ibadah tersebut bisa dilanjutkan.

Pemerintah pun komitmen membantu. Purnomo juga dengan tegas membantah dalam pertemuan itu Jokowi menawarkan jabatan tertentu kepada dirinya.

“Kami kan memang sudah bersahabat sejak lama. Hanya obrolan selingan sembari makan," kata Purnomo.

Adapun agenda yang dibahas adalah soal pembangunan Masjid Taman Sriwedari yang terhambat karena kekurangan dana. Purnomo sebagai wakil wali kota sekaligus Ketua Pembangunan Masjid Taman Sriwedari meminta bantuan pemerintah agar pembangunan tempat ibadah tersebut bisa dilanjutkan. Dalam pertemuan, obrolan memang sempat menyinggung juga soal Pilkada Kota Solo.

Dalam pertemuan dengan Purnomo, Presiden Jokowi menyampaikan harapan agar Pilkada Solo berlangsung aman dan damai demi menjaga kondusifitas Kota Solo. Pesan yang sama pernah disampaikan juga kepada Walikota Solo Rudy dan kandidat-kandidat lainnya yang akan berkompetisi di Pilkada Solo, dalam kesempatan yang berbeda. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement