REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- David de Gea berada dalam tekanan untuk mempertahankan tempat utama di Manchester United, setelah serangkaian blunder yang dibuatnya musim ini. Paling tidak ia menambah dua kesalahan lagi, ketika gagal mengantisipasi tendangan Olivier Giroud dan Mason Mount, saat Mu dikalahkan Chelsea 1-3 pada semifinal Piala FA.
Sebelumnya, ada empat blunder yang dibuat kiper asal Spanyol itu, yaitu pada 22 Desember vs Watford, 1 Maret vs Everton, 19 Juni vs Tottenham, dan 4 Juli va Bournemouth.
Dalam pertandingan di Wembley, Solskjaer juga mengatakan kalau De Gea sadar dia seharusnya bisa menggagalkan gol kedua Chelsea.
Namun, pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer tak ingin menyalahkan De Gea sepenuhnya dalam pertandingan ini. Karena De Gea juga melakukan beberapa penyelamatan penting selama pertandingan. ''Sulit bagi seorang kiper untuk memperbaiki diri. Dia menunjukan di sisa pertandingan dengan melakukan beberapa penyelamatan. Tapi David (De Gea) tahu dia seharusnya bisa menyelamatkan yang itu (gol kedua),'' jelas Solskjaer, dikutip dari Sky Sports, Senin (20/7).
Blunder De Gea memang membuat the Blues menghasilkan tiga gol mudah. Tendangan Olivier Giroud membuat bola mengarah ke badannya. Namun antisipasi De Gea masih lemah sehingga bola terlepas ke gawang. Begitu juga tendangan Mason Mount dari luar kotak penalti. Semestinya De Gea bisa dengan mudah menahan atau memblok bola yang mengarah langsung ke dirinya.
Namun bola justru malah ke gawang dengan sedikit sentuhan darinya. Gol bunuh diri Maguire juga karena minimnya antisipasi dari De Gea. Padahal bola lagi-lagi datang ke arahnya, namun karena kurang sigap membuat MU kian tertinggal.