Senin 20 Jul 2020 09:10 WIB

Lewat Spotify, Uma Kompton Tuduh Zayn Malik Dalang 9/11

Tagar Tagar #removeitforzayn sedang trending di Twitter untuk membela Zayn Malik.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi Zayn Malik menjadi target ilamofobia lewat lagu yang dibawakan Uma Kompton berjudul Zayn Did 9/11.
Foto: EPA
Penyanyi Zayn Malik menjadi target ilamofobia lewat lagu yang dibawakan Uma Kompton berjudul Zayn Did 9/11.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tagar #removeitforzayn sedang trending di Twitter. Penyanyi Zayn Malik pun menjadi target islamofobia di Spotify.

Spotify telah menghapus penargetan lagu Islamofobia Zayn Malik dari platformnya, menyusul reaksi publik dari penggemar mantan personil One Direction itu. Dilansir laman Pedestrian.tv pada Senin (20/7), lagu “Zayn Did 9/11” yang dinyanyikan Uma Kompton tidak tersedia lagi di Spotify.

Baca Juga

Lagu sepanjang satu menit itu menghubungkan Zayn Malik yang tumbuh besar dalam keluarga Muslim dengan serangan terorisme pada 2001 yang menewaskan hampir 3.000 orang di New York City dan Pentagon. Lagu tersebut ada di platform streaming Spotify sejak 2017, tapi muncul lagi berkat sorotan penggemar Zayn Malik semalam.

Penggemar penyanyi asal Inggris itu menyebarkan tagar #removeitforzayn dan menuduh Kompton melakukan rasisme dan fanatisme.

"Itu sebabnya Zayn tidak ada di media sosial. Ini menjijikkan. Zayn adalah salah satu orang terbaik di dunia, dia tidak pantas menerima ini, tidak ada yang layak,” tulis @aylakhoury.

“Saya benar-benar tidak mengerti mengapa Uma Kompton membuat lagu ini. Ini sangat ofensif terhadap Zayn dan Muslim pada umumnya. Silakan laporkan,” tulis @myrtherommens.

"Konten kotor islamofobia dari lagu ini harus dihapus sekarang,” tulis @mastladkii.

Lagu itu tampaknya melanggar kebijakan Spotify. “Spotify tidak mengizinkan konten yang tujuan utamanya adalah menghasut kebencian atas kekerasan terhadap orang-orang karena ras, agama, kecacatan, identitas gender, atau orientasi seksual mereka,” pengumuman pedoman perusahaan pada 2018.

“Seperti yang telah kami lakukan sebelumnya, kami akan menghapus konten yang melanggar standar itu. Kami tidak mengakomodir konten yang ofensif, eksplisit, atau vulgar, kami berbicara tentang kebencian.”

Ini bukan pertama kalinya Kompton mendapat sorotan tajam. Pada 2016, BuzzFeed News mengungkapkan keberadaan Twitter Uma Kompton mengunggah foto-foto curian dari jaringan media sosial Rusia. Akun Uma Kompton ditangguhkan setelah publikasi artikel itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement