REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Rumah Zakat, Nur Effendi menegaskan, Rumah Zakat akan memastikan jaminan kesehatan dan kesterilan hewan qurban mereka. Dia juga meyakinkan, Rumah Zakat akan terus mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
“Kita mengikuti protokol kesehatan, dari mulai cek kesehatan hewan oleh dokter hewan,” ujar Nur Effendi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (20/7).
Nur menjelaskan, hewan qurban yang telah tersertifikasi kesehatannya, akan disembelih di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Proses pemotongan, kata Nur, juga akan mengikuti protokol yang telah ditetapkan, mulai dari jaminan kebersihan dan kesterilan tempat pemotongan, hingga penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
“Hewan yang sudah tersertifikasi kesehatannya, akan dipotong di RPH, petugas juga akan dilengkapi APD saat proses pemotongan dan kebersihan akan terus dijaga,” ungkanya. “Serta pengelolaan daging diolah di pengkornetan/rendang dengan standart internasional, sehingga kesterilan sudah pasti terjamin,” ujar dia menambahkan.
Upaya yang sama juga dilakukan Tim Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa Waspada, dengan terus mengawal proses Quality Control (QC). Sulaiman, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada menjelaskan, tujuan dilaksanakan QC ini adalah untuk memastikan kualitas dari masing-masing hewan qurban.
“Tujuan QC ini dilakukan agar dapat menjaga kualitas hewan qurban, baik dari segi bobot dan juga kesehatan hewannya agar memang sesuai dengan standar yang dipersyaratkan,” ujar Sulaiman dalam siaran persnya.
Dia menjelaskan, dua tahapan yang perlu dilakukan dalam proses QC, yaitu pemastian kualitas dan kesehatan hewan kurban sebelum proses pemotongan, dan akan dilanjut dengan proses pengantaran hewan kurban ke titik sebaran kurban untuk memastikan kesterilan proses pengiriman dan pemotongan.
“Kita saat ini masih terus menerima pendaftaran qurban untuk program Tebar Hewan Kurban (THK) 1441 H sampai nanti di hari tasyrik,” pungkas Sulaiman.