Senin 20 Jul 2020 13:16 WIB

Lonjakan Kasus Covid-19 di Australia Masih Berlanjut

Australia telah memperketat kewajiban memakai masker dan pembatasan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
 Orang-orang berjalan di sepanjang Pantai Bondi di Sydney, Australia, 19 Juli 2020. Australia baru-baru ini melihat lonjakan kasus coronavirus, dengan sekelompok di negara bagian Victoria. Menurut laporan media, masker wajah akan menjadi wajib di daerah Melbourne.
Foto: EPA-EFE/JOEL CARRETT
Orang-orang berjalan di sepanjang Pantai Bondi di Sydney, Australia, 19 Juli 2020. Australia baru-baru ini melihat lonjakan kasus coronavirus, dengan sekelompok di negara bagian Victoria. Menurut laporan media, masker wajah akan menjadi wajib di daerah Melbourne.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Lonjakan kasus virus corona di Australia diprediksi berlangsung selama berminggu-minggu, meski perintah mengenakan masker telah diperketat. Plt Kepala Kesehatan Austraia, Paul Kelly mengatakan, butuh waktu selama berminggu-minggu untuk memperlambat penyebaran virus corona yang terjadi di negara bagian Victoria dan seluruh Australia.

"Kami telah belajar dari waktu ke waktu bahwa waktu antara memperkenalkan tindakan dan melihat efeknya setidaknya dua minggu dan kadang-kadang lebih lama dari itu," kata Kelly kepada Australian Broadcasting Corporation.

Baca Juga

Pihak berwenang di negara bagian Victoria telah melakukan lockdown secara parsial. Victoria melaporkan 275 kasus baru infeksi virus corona pada Senin (20/7). Jumlah tersebut turun dari rekor penambahan kasus harian sebesar 438 pada tiga hari sebelumnya.

Australia mencatat sekitar 11.800 kasus virus corona dengan 123 kematian. Kurang dari sebulan yang lalu, Australia dinyatakan sebagai pemimpin global dalam memerangi virus korona. Namun, penyimpangan yang terjadi di fasilitas karantina di Victoria telah memicu peningkatan infeksi pada Juni. Pihak berwenang meluncurkan penyelidikan atas peningkatan jumlah kasus tersebut.