REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di masa pandemi virus corona atau Covid-19 banyak masyarakat yang membeli hewan qurban secara daring atau melalui kanal digital Dompet Dhuafa. Jumlah pekurban yang memanfaatkan kanal digital Dompet Dhuafa untuk membeli hewan kurban mencapai 90 persen.
Ketua Program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa, Zainal Abidin Sidiq, menyampaikan belum bisa membandingkan jumlah total pequrban yang membeli hewan qurban secara digital, karena program THK belum selesai. Dompet Dhuafa punya kanal digital dan pemasaran langsung hewan qurban.
Menurutnya, penjualan hewan qurban secara langsung melalui konter-konter persentasenya hanya lima persen sampai 10 persen. "Sisanya (90 persen penjualan hewan qurban) melalui kanal digital," kata Zainal kepada Republika, Senin (20/7).
Ia mengatakan, dari 90 persen penjualan hewan qurban melalui kanal digital, sekitar 70 persennya dari kanal-kanal marketplace di luar, dan sisanya langsung melalui Dompet Dhuafa. Artinya sampai saat ini penjualan hewan qurban secara digital mencapai 90 persen.
Ia memprediksi, karena penjualan hewan qurban masih tetap berjalan, sepertinya pembelian hewan qurban secara digital tetap di angka 90 persen. "Kita punya konter (penjualan hewan qurban) yang offline seperti di beberapa pertokoan seperti Hypermart, tapi karena sedang pandemi Covid-19 maka orang menghindari kontak langsung," ujarnya.
Zainal menyampaikan, sampai hari ini total penghimpunan hewan qurban sudah menembus angka sekitar 12 ribu hewan qurban setara domba dan kambing. Dompet Dhuafa masih punya banyak stok hewan kurban yang siap disalurkan ke berbagai daerah di Tanah Air.
Tahun lalu Dompet Dhuafa menghimpun sekitar 21.400 hewan qurban setara domba dan kambing. Tahun ini masih banyak waktu untuk menghimpun hewan qurban. Biasanya Dompet Dhuafa mengalami peningkatan penghimpunan hewan qurban pada waktu sepuluh hari sebelum Idul Adha.
"Karena Dompet Dhuafa salah satu lembaga amil zakat yang punya cabang di 200 lokasi di seluruh Indonesia, saya kira pemerataan pendistribusian hewan qurban ini menjadi lebih merata," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika