Senin 20 Jul 2020 15:05 WIB

Purnomo Siap Bantu Tim Pemenangan Gibran Jika Diminta

Purnomo siap bantu tim pemenangan Gibran Rakabuming di Pilkada Solo.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Bayu Hermawan
Achmad Purnomo (tengah)
Foto: Antara/Galih Pradipta
Achmad Purnomo (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Bakal calon wali kota yang diajukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, Achmad Purnomo, menyatakan siap membantu tim pemenangan pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang sudah resmi mendapat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, jika dimintai bantuan. Namun, sejauh ini Purnomo menyatakan belum dimintai bantuan apapun.

Sebelumnya saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Presiden pada Kamis (16/7), Purnomo juga diminta oleh Jokowi agar membantu memberikan saran-saran kepada Gibran jika nantinya memimpin Kota Solo. "Tapi Mas Gibran belum minta, mintanya apa, mampu tidak saya. Pokoknya siap membantu," ujar pria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo tersebut kepada wartawan, Senin (20/7).

Baca Juga

Alumnus Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut mengaku siap jika diminta menjadi penasihat. Sebab, Purnomo juga menyatakan siap saat diminta oleh Jokowi untuk memerikan saran-saran kepada Gibran. 

"Tapi kalau diminta dan kalau saya mampu. Diminta sebagai apa dulu," ucapnya.

Menurutnya, dia siap membantu siapa pun yang memimpin Kota Solo, karena dia mencintai Kota Solo. "Satu hal yang harus disadari pemimpin ialah harus mendengarkan masyarakat. Harus sama-sama guyub rukun," katanya.

Secara terpisah, Ketua DPC PDIP Solo yang juga Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan bakal melibatkan Purnomo dalam tim pemenangan Gibran-Teguh. "Oh iya (dilibatkan). Tapi nanti setelah suasananya bisa kita ajak komunikasi dengan baik," ucap Rudyatmo, Ahad (19/7).

Rudyatmo menyatakan, saat ini hubungannya dengan Purnomo baik dan tidak ada persoalan. Namun, dia memahami jika Purnomo merasa kecewa karena gagal mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP. "Tapi hati itu kan tidak bisa diingkari, itu manusiawi lah," ujar Rudyatmo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement