Senin 20 Jul 2020 16:35 WIB

Kampanye Perdana Kanye West Diwarnai Air Mata

Kanye West memulai debut kampanye perdananya untuk pemilihan presiden AS

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Kanye West memulai debut kampanye perdananya untuk pemilihan presiden AS. Ilustrasi.
Foto: Lauren Petracca Ipetracca/The Post And Courie
Kanye West memulai debut kampanye perdananya untuk pemilihan presiden AS. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SOUTH CAROLINA - Rapper Amerika Serikat (AS) Kanye West memulai debut kampanye perdananya untuk pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2020 dengan deraian air mata. Di satu titik pidatonya, ia terlihat menangis.

Kampanyenya dilakukan di Charleston, South Carolina, dua pekan setelah ia mencalonkan diri sebagai presiden AS 2020 dengan aturan protokol kesehatan yang ketat. Pada Ahad (19/7) waktu setempat, rapper berusia 43 tahun itu muncul di hadapan kerumunan kecil penggemarnya di Exquis Event Center dengan mengenakan rompi anti peluru dan cukuran di belakang kepalanya bertuliskan "2020".

Baca Juga

Selama pidatonya yang bertele-tele, yang berlangsung selama lebih dari satu jam, Kanye West membuat komentar aneh dan kontroversial. "Harriet Tubman tidak pernah benar-benar membebaskan para budak, dia hanya meminta mereka bekerja untuk orang kulit putih lainnya," katanya.

Dalam sambutannya, West yang merupakan mantan pendukung Presiden Donald Trump mengecam aborsi. Dalam pidatonya, dia juga membahas berbagai isu termasuk perbudakan dan rasisme.

Dia juga menceritakan hampir menyuruh istrinya, Kim Kardashian, untuk mengaborsi putri tertua mereka North West saat masih dalam kandungan. Kemudian, dia teringat bahwa dulu ayahnya juga meminta ibunya yang tengah mengandung dirinya untuk mengaborsi kandungannya.

 

"Ayah saya ingin menggugurkan saya, namun ibu menyelamatkan hidup saya. Tidak akan ada Kanye West jika itu terjadi," kata West sambil menangis dikutip laman People, Senin.

 

"Saya hampir membunuh putri saya sendiri!" ungkapnya.

Acara yang disiarkan langsung di Youtube dan ditayangkan di stasiun televisi lokal itu tidak banyak menjelaskan cara West untuk memenangkan kursi kepresidenan. Banyak warganet bingung, marah, bahkan peduli dengan kesehatan mental musisi itu. Dia bahkan lebih tertarik untuk menyebarkan pesan yang dipercayainya, daripada memenangkan kursi kepresidenan.

"Kebebasan tidak datang dari pemilihan. Kebebasan berasal dari Anda tidak memuat pornografi. Kebebasan berasal dari Anda tidak mengambil Percoset," ujar West merujuk pada nama obat.

Dia berpendapat bahwa aborsi harus legal namun tindakan itu sangat tidak dianjurkan. West akan mempromosikan kebijakan sebagai presiden bahwa siapapun yang melahirkan anak akan diberi 1 juta dolar AS atau sesuatu kepada keluarga itu.

West juga mengutip ayat-ayat Alkitab dan ajaran Kristen beberapa kali. Dia juga sempat  menangis ketika menceritakan kisahnya yang hampir digugurkan oleh orang tuanya.

"Satu-satunya hal yang dapat membebaskan kami adalah dengan mematuhi aturan yang diberikan kepada kami untuk tanah yang dijanjikan. Aborsi harus legal karena apa? Lagipula hukum bukan oleh Tuhan, jadi apa itu legalitas?" katanya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement