Senin 20 Jul 2020 16:27 WIB

Kabareskrim Tunggu Hasil Investigasi Brigjen Prasetijo 

Hasil investigasi itu menjadi dasar pengusutan pidana kasus Djoko Tjandra.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Agus Yulianto
Brigjen Polisi Listyo Sigit Prabowo
Foto: ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Brigjen Polisi Listyo Sigit Prabowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil interogasi Divisi Profesi dan Pengamanan terhadap Brigadir Jenderal Prasetijo terkait kasus surat jalan Djoko Tjandra akan dijadikan dasar dalam pengambilan langkah berikutnya, yakni pengusutan pidana. Kabareskrim Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, hasil investigasi itu akan segera diterima oleh dirinya. 

"Untuk kami proses pidananya," ujar Listyo saat dikonfirmasi melalui pesan singkat. 

Dia menyatakan, dalam pemeriksaan internal, Prasetijo diduga menyalahgunakan wewenang. Prasetijo telah membuat surat jalan untuk kepentingan buron korupsi Djoko Tjandra di Indonesia. Bahkan, kata Listyo, pengusutan juga ditarik sampai ke perkara red notice. 

Prasetijo pun diduga melanggar Pasal 221 dan Pasal 263 KUHP. Listyo mengatakan, timnya juga masih melakukan pendalaman terkait dugaan aliran dana. "Untuk aliran dana sedang kami dalami," kata Listyo.

Kata dia, Polri juga tengah menyelidiki dugaan keterlibatan pihak lain di luar institusi terkait pelarian Djoko Tjandra. "Proses lidik dan sidik terhadap semua dugaan pidana yang terjadi, baik yang dilakukan internal maupun pihak-pihak terkait di luar institusi Polri," ujarnya. 

Brigadir Jenderal Prasetijo Utomo resmi dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Badan Reserse Kriminal setelah terbukti mengeluarkan surat jalan untuk Djoko Tjandra pada Juni lalu, serta memfasilitasi pembuatan surat bebas Covid-19. Prasetijo telah dimutasi sebagai Perwira Tinggi Pelayanan Masyarakat dan ditahan untuk 14 hari.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement