REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten telekomunikasi Indosat Ooredoo memutuskan tidak membagikan dividen meskipun pada 2019 membukukan laba sebesar Rp1,57 triliun. Perseroan menggunakan laba bersih untuk menambah belanja modal serta dan ekspansi perusahaan.
"Pemegang saham memutuskan untuk reinvest dividen ini sebagai capex. Saya kira ini keputusan yang bagus karena melihat kesempatan ekspansi yang ada di depan mata," kata Komisaris Independen Indosat Ooredoo, Elisa Lumbantoruan, Senin (20/7).
Elisa mengatakan saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk melakukan ekspansi. Pasalnya, pertumbuhan industri telekomunikasi masih sangat bagus meski berada di tengah tekanan pandemi Covid-19.
Menurut Elisa, penggunaan dana internal untuk operasional memungkinkan perusahaan untuk bergerak dan bertumbuh lebih cepat. Dengan dana internal, ia menambahkan, perusahaan juga bisa lebih berhemat.
"Dana dari operasi tentu akan lebih murah sedangkan kalau kita menggunakan dana dari perbankan tentu akan lebih mahal," tutur Elisa.
Elisa mengatakan keputusan pemegang saham untuk tidak membagikan dividen merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk lebih agresif lagi mendorong pertumbuhan bisnis.
Sebagai informasi, Indosat Ooredoo berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,57 triliun pada 2019 setelah mengalami rugi hingga Rp2,4 triliun pada tahun sebelumnya. Adapun total pendapatan tumbuh sebesar 12,9 persen menjadi sebesar Rp 26,1 triliun.