Senin 20 Jul 2020 18:58 WIB

Kasus Positif Covid-19 DKI Hari Ini Bertambah 361 Orang

Jumlah kumulatif terkonfirmasi positif di DKI Jakarta pada hari ini 16.712 kasus.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Alat PCR. Ilustrasi
Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO
Alat PCR. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini per Senin, (20/7). Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat angka penambahan kasus Covid-19 di Jakarta hari ini kembali naik cukup signifikan, mencapai 361 kasus.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani memaparkan dengan penambahan itu jumlah kumulatif kasus terkonfirmasi positif di DKI Jakarta pada hari ini sebanyak 16.712 kasus. Dari jumlah tersebut, 10.598 orang dinyatakan telah sembuh, 749 meninggal dunia.

"Di antara kasus konfirmasi yang aktif saat ini, 1.027 pasien menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.338 orang melakukan isolasi mandiri (termasuk di Wisma Atlet). Sedangkan, suspek hari ini sebanyak 1.669 pasien, terdiri atas 1.067 pasien menjalani perawatan di RS dan 602 pasien menjalani isolasi mandiri," paparnya.

Saat ini tidak ada pasien berstatus probable. Untuk pelaku perjalanan yang masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 36 orang. Sementara itu, untuk jumlah kontak erat kasus confirm atau probable yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 5.547 orang.

Ia menjelaskan, sampai dengan 19 Juli 2020 sebanyak 454.622 sampel. Pada 19 Juli 2020, dilakukan tes PCR pada 2.824 orang, 2.794 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 361 positif dan 2.433 negatif.

Untuk testing rate pada pemeriksaan PCR di Jakarta yang dilakukan sejak 1 Maret 2020, adalah sebanyak 30.300 tes per satu juta penduduk. Dalam periode 1 minggu terakhir yaitu 13 - 19 Juli 2020, telah dilakukan 3.554 tes per satu juta penduduk per minggu. Jumlah ini telah melebihi target WHO 1.000 tes per satu juta penduduk per minggu.

Namun, positivity rate testing PCR seminggu terakhir yaitu 5,5 persen. Menurut WHO, positivity rate idealnya berkisar kurang dari 5 persen. Untuk itu, perlu kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.

Selain itu, untuk rapid test, totalnya sebanyak 279.243 orang telah menjalaninya, dengan persentase reaktif Covid-19 sebesar 3,5 persen. Rinciannya, 9.715 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 269.528 orang dinyatakan non-reaktif.

"Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah," terangnya.

Sejak tanggal 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran untuk Puskesmas melakukan active case finding selain terus melakukan contact tracing. Active case finding yang dilakukan oleh puskesmas di pasar, pemukiman rawan, atau tempat umum lainnya yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemologi.

Mengingat 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan Covid-19, yaitu Memakai masker dengan benar; Menjaga jarak aman 1-2 meter; dan Mencuci tangan sesering mungkin.

Selain itu, juga tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 persen dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat.

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta juga mengapresiasi kantor yang memberlakukan 50 persen work from office. Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mal, objek wisata, dan pasar.

"Covid-19 masih ada di sekitar kita, maka kita perlu terus waspada dengan saling mengingatkan kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita untuk tetap melakukan protokol 3M Lawan Covid," imbaunya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement