Senin 20 Jul 2020 20:51 WIB

Sebanyak 19 Santri Gontor Sembuh, Diperbolehkan Pulang

Mereka diwajibkan menjalani karantina 14 hari di shelter khusus

Sebanyak 290 santriwati Pondok Moderen Darussalam Gontor (PMDG) yang dipulangkan sementara tiba di Kabupaten Semarang, Ahad (12/4). Mereka merupakan santriwati yang berasal dari Konsulat Semarang, yang meliputi Kota Semarangdan Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Kendal dan Kabupaten Demak. Kedatangan para santriwati dari kampus PMDG Mantingan, Ngawi dan di Kediri Jawa Timur ini dipusatkan di kompleks GOR Pandanaran, Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sesuai dengan protokol kesehatan --guna meminimalisir risiko penularan Covid-19-- mereka harus menjalani pemeriksaaan dan disinfeksi terlebih dahulu, sebelum dijemput oleh orang tua masing- masing.
Foto: Republika/bowo pribadi
Sebanyak 290 santriwati Pondok Moderen Darussalam Gontor (PMDG) yang dipulangkan sementara tiba di Kabupaten Semarang, Ahad (12/4). Mereka merupakan santriwati yang berasal dari Konsulat Semarang, yang meliputi Kota Semarangdan Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Kendal dan Kabupaten Demak. Kedatangan para santriwati dari kampus PMDG Mantingan, Ngawi dan di Kediri Jawa Timur ini dipusatkan di kompleks GOR Pandanaran, Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sesuai dengan protokol kesehatan --guna meminimalisir risiko penularan Covid-19-- mereka harus menjalani pemeriksaaan dan disinfeksi terlebih dahulu, sebelum dijemput oleh orang tua masing- masing.

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO- Sebanyak 19 santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2, Ponorogo, Jawa Timur yang terkonfirmasi positif Covid-19, berangsur sembuh dan diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya setelah hasil tes usap PCR dinyatakan negatif virus Corona.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni, Senin menjelaskan, santri Gontor yang sembuh langsung dipulangkan ke Pondok Modern Darussalam Sumatera untuk melanjutkan isolasi atau karantina 14 hari di shelter khusus yang telah disediakan pihak pondok.

"Sembilan belas santri ini terkonfirmasi sembuh dalam kurun dua hari terakhir. Gelombang kesembuhan pertama terjadi pada Ahad (19/7) kemarin dengan 14 santri yang dinyatakan sembuh berdasar hasil tes usap PCR. Alhamdulillah hari ini menyusul ada enam santri lagi dinyatakan sembuh," katanya.

Dengan kesembuhan 19 santri ini, berarti sudah 40 santri dari total 51 orang yang dinyatakan sembuh.

Akumulasi kasus Covid-19 dari lingkungan Pondok Gontor hingga Senin (20/7) sore tercatat sebanyak 51 orang, dengan 40 di antaranya sembuh. Jumlah akumulasi itu termasuk tambahan enam kasus baru yang diumumkan Bupati Ponorogo Ipong Muslchlisoni pada pagi harinya.

Selain enam kasus baru dan 19 pasien sembuh dari lingkungan Pondok Modern Gontor, Ipong juga mengabarkan kesembuhan dua santri Pondok Temboro Magetan asal Ponorogo dan pasien nomor 80, sehingga total akumulasi kesembuhan dalam kurun dua hari terakhir di Kota Reog tercatat sebanyak 22 orang.

"Dengan kesembuhan dua santri Pondok Temboro ini berarti keseluruhan penderita Covid-19 dari klaster ini telah sembuh. Ada 13 konfirmasi positif yang asal santri dari Ponorogo, Alhamdulillah semuanya sudah sembuh," katanya.

Ipong menjelaskan, hingga saat ini dari total kasus corona di daerahnya yang mencapai 141 orang, 91 di antaranya konfirmasi sembuh, empat meninggal dan 41 isolasi di rumah sakit dan shelter-shelter perawatan. Kasus-kasus Covid-19 Ponorogo diidentifikasi berasal dari sedikitnya tujuh sumber penularan (klaster).

Enam di antaranya yang telah diidentifikasi spesifik oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ponorogo adalah klaster Pondok Gontor (51 kasus dengan 40 di antaranya sembuh), klaster Temboro (13 kasus dengan 13 kesembuhan), klaster Ronowijayan (13 kasus dengan lima orang sembuh), klaster PPIH Sukolilo (delapan kasus dengan delapan kesembuhan), klaster Panjeng (empat kasus dengan di antaranya sembuh), serta riwayat perjalanan daerah transmisi zona hitam Surabaya (tercatat 23 kasus dengan 10 orang sembuh).

Sisanya dicatat tim GGTP Covid-19 Ponorogo dengan istilah sumber penularan lain-lain karena beragam latar belakang riwayat perjalanan penderita serta ketidakjelasan sumber penularan terhadap kasus pasien berstatus OTG (orang tanpa gejala).

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement