REPUBLIKA.CO.ID, COVENTRY -- Berbagai benda bersejarah ditemukan saat warga Inggris menjalani karantina di rumah. Mata panah Neolitik dan kait sabuk kuno adalah beberapa artefak bersejarah yang digali di taman belakang seorang warga Inggris selama karantina nasional.
Penemuan berbagai benda bersejarah ini telah dilaporkan ke British Museum. Di antara benda arkeologis yang ditemukan ini adalah kait sabuk abad pertengahan dalam bentuk ular yang ditemukan di Herefordshire. Selain itu juga koin perak abad pertengahan ditemukan di bawah halaman di Stoke-on-Trent.
Di Coventry, batu dengan skrip yang diperkirakan berasal dari abad keempat ditemukan. Sementara itu, delapan pecahan tembikar Romawi berwarna abu-abu ditemukan di desa Leicestershire, Wymeswold.
Peter Reavill, seorang petugas penghubung, mengatakan bahwa fosil-fosil yang ditemukan ketika orang-orang menggali petak bunga tersebut dikirim ke museum lokalnya di Shropshire.
"Dengan begitu banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu di kebun mereka, ada beberapa penemuan yang sangat menarik," kata Reavill dilansir di The Guardian, Senin (20/7).
"Saya telah melihat beberapa pipa tembakau, beberapa barang tembikar dan bahkan alat batu prasejarah yang ditemukan di kebun," tambahnya.
Meskipun mungkin bukan harta yang berharga, benda-benda ini sering mengatakan sesuatu sangat menarik tentang sejarah lokal.
"Orang-orang menemukan barang sepanjang waktu, dan menaruhnya di satu sisi dan berkata: 'Ini menarik, saya akan melakukan sesuatu dengan benda ini'," katanya.
Menurut Reavill, ini adalah salah satu manfaat dari karantina nasional. Orang-orang memiliki waktu untuk mempertimbangkan di mana mereka berada dan yang telah pergi sebelum mereka. "Yang paling penting mereka memiliki waktu untuk memiliki keterikatan dengan penemuan mereka." katanya.
Michael Lewis, kepala barang antik dan harta benda bergerak di British Museum, mendesak tukang kebun untuk tidak malu memeriksa apakah penemuan mereka mungkin penting.
"Selama periode karantina total, sejumlah penemuan kebun menjadi jelas karena orang-orang telah menggali kebun mereka saat tidak bekerja atau tidak dapat keluar seperti biasanya," katanya.
"Para pencari bisa merasa malu untuk menunjukkan kepada petugas penghubung apa yang ditemukan oleh mereka di kebun, tetapi kami ingin melihat apa yang ditemukan oleh publik. Seringkali orang tidak menyadari arti arkeologis dari apa yang mereka temukan," kata Lewis.