REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketika pandemi Covid-19 merebak di seluruh dunia, kegiatan bersepeda menjadi olah raga yang digemari masyarakat di banyak negara. Tidak terkecuali Indonesia, terutama di kota besar seperti Jakarta, hampir setiap hari terlihat pria, wanita dan anak-anak bersepeda di jalanan.
Hal itu memicu munculnya beragam merek maupun jenis sepeda yang beredar di pasaran. Salah satu negara yang terkenal memproduksi sepeda adalah Taiwan. Sepeda Taiwan telah lama dijual ke sejumlah Eropa dan Amerika. Bisa saja sepeda kesayangan atau komponen utama sepeda yang anda miliki sekarang diproduksi perusahaan Taiwan.
Giant, MERIDA, KHS, Ideal, semuanya adalah perusahaan sepeda Taiwan yang terkenal secara internasional. Merek sepeda populer lainnya seperti Liv, Momentum, ASTER, AXMAN dll juga merupakan merek Taiwan. Bahkan merek sepeda Eropa dan Amerika seperti Trek, Specialized, Schwinn, Bianchi, Birdy, FUJI dan lainnya telah menugaskan produsen Taiwan sebagai Original Equipment Manufacture (OEM) .
Menurut data dari kantor perdagangan Taiwan (TETO), nilai produksi tahunan sepeda dan suku cadang yang diproduksi di Taiwan saja telah melampaui Rp 50 triliun, yang merupakan lebih dari setengah dari total nilai produksi sepeda di seluruh dunia.
Sebenarnya tidak hanya sepeda jadi yang dirakit oleh pabrik Taiwan dijual secara global, tetapi komponen sepeda yang di produksi oleh perusahaan Taiwan juga menempati posisi penting dalam rantai produksi sepeda global.
Misalnya perusahaan Kuei Meng Taiwan (disingkat : KMC) adalah perusahaan produksi rantai sepeda terbesar di dunia, dengan pangsa pasar global lebih dari 70 persen, yang berarti bahwa tidak peduli merek sepeda apa pun yang anda kayuh, rantai sepedanya kemungkinan besar di produksi oleh KMC Taiwan.
Suku cadang yang di produksi perusahaan Taiwan lainnya seperti rangka sepeda, bantalan kursi, pedal, rem dijual di seluruh dunia, dengan pangsa pasar lebih dari 50 persen. Singkatnya, Taiwan menempati posisi terdepan dalam industri sepeda di dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, sepeda listrik (e-bike) secara bertahap menarik perhatian konsumen di Eropa dan Amerika Serikat. Taiwan juga telah berhasil mencapai hasil yang cemerlang di pasar sepeda listrik karena fondasi industri sepeda yang mapan. Menurut statistik, sepeda listrik Taiwan menyumbang lebih dari 64 persen pasar Uni Eropa (UE) pada 2019, menempati urutan pertama di dunia untuk pasar UE.
Menteri Perindustrian Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita baru-baru ini menyatakan harapannya Indonesia dapat mengembangkan dan memproduksi sepeda dan komponen terkait dalam menanggapi meningkatnya permintaan sepeda oleh masyarakat Indonesia. Kementerian Perindustrian Indonesia bahkan mendorong Indonesia untuk secara aktif mengembangkan industri sepeda listrik karena Indonesia memiliki sumber daya mineral seperti nikel untuk produksi baterai sepeda listrik.
Taiwan telah memiliki rantai industri yang lengkap dalam pembuatan sepeda dan sepeda listrik, baik dalam bentuk sepeda utuh maupun dalam berbagai macam komponen sepeda. Taiwan dan Indonesia dapat saling bekerja sama untuk mencari peluang bisnis terbesar.
Baik itu sepeda gunung yang mahal dengan rangka paduan titanium atau rangka karbon, maupun sepeda balap dengan berat hanya 6 kg, atau sepeda lipat yang ringan dan portabel, serta sepeda listrik yang hemat tenaga dan mudah dikendarai, hingga berbagai komponen sepeda kelas atas, perusahaan Taiwan dapat memenuhi berbagai permintaan untuk sepeda tersebut.