Senin 20 Jul 2020 23:39 WIB

DKI Lanjutkan Penataan Waduk Sunter pada 2021

Tersedotnya anggaran untuk penanganan Covid-19, membuat proyek jadi tertunda.

Proyek pembangunan Danau Sunter akan dilanjutkan pada awal 2021.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Proyek pembangunan Danau Sunter akan dilanjutkan pada awal 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melanjutkan proyek penataan Waduk Sunter, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada awal 2021 "Itu sejatinya dilakukan pada pertengahan 2020 ini, namun akibat adanya pemfokusan kembali anggaran untuk penanganan wabah COVID-19, jadi tertunda dan akan dilanjutkan kembali mulai awal tahun depan," kata Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Senin (20/7). 

Menurut dia, sejauh ini, efektivitas Waduk Sunter berjalan baik. Di situ sudah ada tribun sehingga akan diefektifkan. "Saya sudah mengecek kondisinya langsung di lapangan, Ahad kemarin (19/7)," ucapnya.

Baca Juga

Dalam proyek itu, Ariza memastikan wahana jet ski yang selama ini ada di Waduk Sunter tetap dipertahankan. Hal itu berdasarkan koordinasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Proyek tersebut, selain untuk menampung air saat hujan deras, area di sekitar waduk akan dibangun tempat sarana publik. Seperti lintasan lari, lokasi binaan pedagang, kolam pemancingan, taman dan sebagainya.

Ia juga mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan untuk mencari sumber-sumber pembiayaan lain, salah satunya melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Menurutnya, penataan Waduk Sunter merupakan instruksi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk diberdayakan selain untuk menahan bencana banjir, juga untuk kegiatan olahraga dan sosial-ekonomi dan budaya bagi masyarakat Jakarta.

Apalagi stigma yang selama ini diterima Pemprov DKI Jakarta adalah Waduk Sunter kerap dijadikan tempat remang-remangmuda-mudi.

"Sebagaimana program RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan arahan Pak Gubernur, bahwa di situ akan dijadikan pedesterian, tempat rekreasi, penataan UMKM dan tidak boleh lagi menjadi tempat remang-remang," ujar politisi Gerindra ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf menambahkan, sebetulnya penataan Waduk Sunter sudah dilakukan sejak 2019, namun belum dilakukan secara menyeluruh. Dari total luas 2.400 meter persegi, pihaknya baru menata Waduk Sunter seluas 1.400 meter persegi dengan alokasi dana Rp40 miliar.

Sementara untuk penataan waduk seluas 1.000 meter persegi lagi dengan nilai Rp30 miliar, rencananya akan dilakukan pada 2020 ini. Namun karena adanya pemfokusankembali anggaran untuk COVID-19, maka pengerjaan memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terpaksa tertunda.

"Tapi alhamdulillah setelah kemarin (Ahad, 19/7) hasil kunjungan pak Wagub ke Waduk Sunter, rencananya proyek akan dilanjutkan memakai anggaran CSR," kata Juani.

Juaini mengatakan, penataan pada 2019 meliputi pengerukan waduk, revitalisasi kolam pemancingan, pembangunan lintasan lari, tempat permainan anak-anak dan ampiteater atau gelanggang terbuka. Lalu untuk penataan yang terakhir, DKI akan membangun lokasi binaan (lokbin) untuk pedagang UMKMdi sana.

Selama ini, kata dia, keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang bertumpuk di sana cenderung menimbulkan kesan kumuh di Waduk Sunter.

"Kami sangat mengharapkan dukungan dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara untuk merelokasi pedagang (PKL) yang ada di lokasi tersebut, nanti kalau sudah dibuatkan warungnya kami akan kembalikan ke lokasi semula," ucapnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement