Selasa 21 Jul 2020 09:21 WIB

Yang Suri Lahir dari Pengalaman Bisma Hampir Meregang Nyawa

Bisma Karisma pernah alami kekerasan yang amat serius dan hampir kehilangan nyawanya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Musisi Bisma Karisma merilis lagu baru berjudul
Foto: tangkapan layar
Musisi Bisma Karisma merilis lagu baru berjudul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengalaman hampir meregang nyawa menginspirasi musisi Bisma Karisma menciptakan lagu berjudul "Yang Suri". Single tersebut tercipta berdasarkan insiden yang pernah dialami Bisma pada 2007, ketika dia menghadapi kekerasan yang sangat serius.

Pada suatu malam, Bisma menjadi korban kasus penjambretan, sampai setengah bagian jari telunjuk di salah satu tangannya harus terpisah. Segala proses yang dilewati Bisma di rumah sakit membawanya ke sebuah lorong kesadaran seperti kondisi mati suri.

Baca Juga

Setelah operasi yang dijalani Bisma berhasil, dia merasa hidup dan terlahir kembali. Dia menyadari ada banyak orang yang mengasihinya, memberikan energi yang sangat besar. Kehadiran keluarga dan para sahabat itu menyadarkan Bisma bahwa setiap yang suri, pasti hidup kembali.

"Akhirnya sekarang berani menceritakan. Lagu "Yang Suri" sudah dirilis setelah proses penggarapan selama kurang lebih empat tahun. Mengenang kembali pengalaman saya yang dekat sekali dengan kematian," kata Bisma saat siaran langsung di saluran Youtube-nya, Senin (20/7) petang.

Bisma menciptakan lagu bersama musisi Lafa Pratomo, yang turut berperan memproduseri lagu dan menggubah aransemen. Proses rekaman lagu berlangsung di Ruang Waktu Music. Setelah merilis audionya, Bisma berencana segera membuat video klip lagu di Bandung. 

Pemeran film Rocker Balik Kampung itu hendak berbagi kisah personalnya kepada para penikmat musiknya yang dijuluki Perenjana. Bisma mengaku akan sangat senang jika kisah jujurnya bisa memiliki relevansi dengan pendengarnya atau menjadi pelajaran kehidupan.

Kehadiran lagu di tengah masa pandemi sebenarnya tidak direncanakan. Namun, Bisma merasa ada keterkaitan, mengingat periode penuh ketidakpastian ini punya persamaan dengan kondisi mati suri. Sebagian orang menjadi tidak yakin dengan kehidupan, mengikuti saja arah takdir.

"Mengingat momen saat itu, saya sampai membaca syahadat pas mau operasi karena enggak tahu bakal hidup lagi atau enggak. Itu membuat saya bikin layer khusus pada lagu ini, di mana saya berdoa, doa khusus untuk saya menapak dan merasa hidup," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement