REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Negara Bagian California, Amerika Serikat (AS), melaporkan lebih dari 11.800 kasus baru Covid-19 dalam sehari pada Senin (20/7). Itu merupakan pertama kalinya California mencatatkan angka infeksi di atas 10 ribu sejak 14 Juli.
Kenaikan harian California telah melampaui penghitungan harian tertinggi yang dilaporkan negara Eropa mana pun selama puncak pandemi di sana. Jika California sebuah negara, ia akan menempati urutan kelima dalam urutan negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia dengan total 400 ribuan kasus. Ia berada di bawah AS, Brasil, India, dan Rusia.
Kendati jumlah kasusnya telah mencapai 400 ribu, angka kematian di California cukup rendah, yakni sebanyak 7.753 jiwa. Los Angeles County (LAC) merupakan daerah yang paling parah terhantam wabah di Kalifornia. Hingga Senin lalu, LAC memiliki hampir 160 ribu kasus Covid-19. Rumah sakit di sana telah dipenuhi pasien Corona.
Gubernur California Gavin Newsom telah memutuskan untuk menerapkan kembali karantina wilayah (lockdown) di sana. Hal itu guna menekan lonjakan infeksi Covid-19. Selain menutup bar, Newsom memerintahkan restoran, bioskop, kebun binatang, dan museum untuk menghentikan operasi di dalam ruangan. Pusat kebugaran, gereja, dan salon rambut harus ditutup di 30 daerah yang paling terpukul.
Penjara negara bagian telah melepaskan hingga delapan ribu narapidana guna mengurangi risiko penularan virus. Hal itu mengingat telah adanya kejadian infeksi dalam skala besar di beberapa fasilitas pemasyarakatan.
Hingga berita ini ditulis, AS memiliki lebih dari 3,9 juta kasus Covid-19. Negeri Paman Sam telah mencatatkan 143 ribu kematian akibat infeksi virus.