Selasa 21 Jul 2020 17:49 WIB

Uni Eropa Capai Kesepakatan Pemulihan Ekonomi Bersejarah

Uni Eropa gelontorkan stimulus ekonomi besar-besaran untuk ekonomi terdampak pandemi

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Bendera Uni Eropa. Uni Eropa gelontorkan stimulus ekonomi besar-besaran untuk ekonomi terdampak pandemi. Ilustrasi.
Foto: EPA
Bendera Uni Eropa. Uni Eropa gelontorkan stimulus ekonomi besar-besaran untuk ekonomi terdampak pandemi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Para pemimpin Uni Eropa (EU) akhirnya mencapai kesepakatan bersejarah tentang rencana stimulus besar-besaran untuk ekonomi yang terdampak wabah Covid-19. Kesepakatan itu dicapai dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) pada Selasa dini hari, setelah pertemuan puncak itu berlangsung selama hampir lima hari.

Ketua KTT Charles Michel mencuit "Deal" (sepakat) pada laman Twitternya, tak lama setelah 27 pemimpin Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan pada sesi paripurna pukul 05.15 pagi waktu setempat. "Kesepakatan ini mengirimkan sinyal konkret bahwa Eropa adalah kekuatan untuk bertindak," kata Michel dalam konferensi pers pada Selasa dini hari.

Baca Juga

"Ini lebih dari sekedar tentang uang. Ini tentang pekerja dan keluarga, pekerjaan mereka, kesehatan mereka dan kesejahteraan mereka. Saya percaya kesepakatan ini akan dipandang sebagai momen penting dalam perjalanan Eropa, tetapi juga akan mendorong kita ke masa depan," ujarnya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kesepakatan itu "benar-benar bersejarah". Ia yakin rencana dan anggaran pemulihan ekonomi dapat memenuhi tantangan pandemi virus corona baru.

"Ini adalah suatu KTT yang kesimpulannya benar-benar bersejarah. Kami telah menempatkan kemampuan untuk meminjam secara kolektif, untuk menempatkan rencana pemulihan kolektif, untuk pertama kalinya," kata Macron.

"Dengan rencana pemulihan ini, kita akan mencapai hampir dua kali lipat dari anggaran Eropa selama tiga tahun ke depan," lanjutnya.

Para pejabat mengatakan kesepakatan itu, yang dicapai setelah Michel mempresentasikan kompromi pada dana pemulihan ekonomi senilai 750 miliar euro, sangat penting untuk menghilangkan keraguan tentang masa depan Uni Eropa.

Michel mengusulkan bahwa dalam dana 750 miliar euro (sekitar Rp 12,6 kuadriliun) itu, 390 miliar euro di antaranya harus menjadi hibah yang tidak perlu dibayar kembali, yakni turun dari nilai 500 miliar euro yang semula diusulkan, dan sisanya adalah pinjaman yang harus dibayar kembali.

Berita kesepakatan itu membuat nilai tukar euro terhadap dolar AS naik ke posisi tertinggi selama empat bulan, yakni 1,147 dolar AS. EU lambat mengoordinasikan tanggapan awalnya terhadap pandemi Covid-19 dan, sempat dilemahkan oleh kepergian Inggris dari blok tersebut, sebuah front persatuan bantuan ekonomi akan menunjukkan bahwa EU dapat mengatasi krisis dan tetap bersatu.

Namun, KTT yang berliku-liku itu beberapa kali tampak seperti gagal saat Eropa terbelah antara kubu utara dan selatan. "Sangat menakjubkan melihat bahwa kami telah berhasil mencapai kesepakatan. Kami telah mencapai tonggak besar yang menentukan masa depan Uni Eropa," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen setelah hampir 100 jam negosiasi.

Durasi berlangsungnya KTT rencana pemulihan ekonomi Uni Eropa itu mendekati rekor waktu panjang, yang terjadi pada pertemuan tahun 2000 di Kota Nice, Prancis selama hampir lima hari penuh.

EU Bertaruh Besar

Negara-negara Eropa telah melakukan langkah tanggapan yang lebih baik dalam mengatasi wabah virus corona daripada Amerika Serikat setelah wabah yang menghancurkan pada beberapa bulan awal, yang memukul keras Italia dan Spanyol. Negara-negara anggota EU berkolaborasi dalam bidang medis, perjalanan, dan ekonomi.

EU bertaruh besar dalam KTT itu dengan ekonomi Uni Eropa dalam keadaan terjun bebas karena Eropa menghadapi resesi terburuk sejak Perang Dunia Kedua. Langkah-langkah bantuan awal ekonomi, seperti skema kerja jangka pendek berakhir pada musim panas ini. Ada pula kekhawatiran bahwa negara EU pada musim gugur bisa mengalami kelesuan ekonomi yang dalam, serta ketidakpuasan sosial.

Para diplomat mengatakan kegagalan untuk mencapai kesepakatan akan berisiko merusak EU lebih lanjut pada saat blok itu bergelut dengan Brexit, juga diremukkan oleh krisis-krisis keuangan hingga perselisihan soal migrasi. Kegagalan juga dapat membuat EU lebih terpapar pada kelompok-kelompok yang skeptis terhadap EU, nasionalis dan proteksionis.

Emosi memuncak pada acara jamuan makan malam pada Ahad (19/7) ketika sekelompok negara utara Eropa beraliran hemat, dipimpin oleh Belanda, berupaya mempertahankan tingkat hibah gratis secara keseluruhan dalam dana pemulihan khusus yang diusulkan sebesar 750 miliar euro.

Macron kehilangan kesabaran pada jam-jam awal pada pertemuan Senin (20/7). Ia membenturkan tinjunya ke meja karena frustrasi pada "halangan-halangan hampa" yang ditimbulkan oleh "para penghemat", kata dua diplomat.

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki juga mencerca "para penghemat", mengecap mereka sebagai "sekelompok negara pelit, egois" yang memandang segala sesuatu melalui prisma kepentingan mereka sendiri.

Polandia akan menjadi penerima manfaat utama dari paket pemulihan ekonomi EU itu. Polandia akan menerima puluhan miliar euro dalam bentuk hibah dan pinjaman murah, bersama dengan negara-negara pinggiran Mediterania yang berutang tinggi dan telah mengalami beban pandemi terbesar di Eropa.

Namun, pertikaian retoris itu memudar pada Senin. Para pemimpin negara anggota Uni Eropa sepakat tentang paket stimulus dan anggaran umum 2021-2027 Uni Eropa senilai sekitar 1,1 triliun euro.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement