REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyebutkan per hari ini, Kamis (21/7), sebanyak 1.095.950 pelaku Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) telah menerima program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk KUMKM. Jumlah itu diharapkan terus bertambah.
Sekretaris Kemenkop UKM Rully Indrawan menuturkan, dari angka tersebut, sebanyak 917.860 di antaranya merupakan penerima subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Lalu sebanyak 178.056 adalah UKM debitur Himbara. Sisanya yakni 34 koperasi, merupakan penerima pembiayaan modal kerja dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM.
"Memang penyerapan PEN masih lambat. Namun terus kita sosialisasikan ke masyarakat dan pelaku koperasi," ujar Rully dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (21/7).
Sementara, total dana PEN yang telah terserap per hari ini sebanyak sebanyak Rp 11,84 triliun. Dengan begitu sebesar 9,59 persen sudah direalisasi dari total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 123,46 triliun.
Ia menyebutkan, dari total dana yang sudah diserap, sebesar 1,58 persen atau Rp 78,40 miliar di antaranya untuk membayar subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sebanyak 917.860 debitur telah menerima subsidi tersebut.
Lalu sebesar 14,45 persen dana PEN KUMKM atau Rp 11,383 triliun ditempatkan di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk restrukturisasi. Rinciannya, sebanyak Rp 8,12 triliun sudah ditempatkan di Bank Rakyat Indonesia (BRI), Rp 1,88 triliun di Bank Mandiri, Rp 1,29 triliun di Bank Negara Indonesia (BNI), dan Rp 75,37 miliar di Bank Tabungan Negara (BTN).
Perlu diketahui, sesuai PMK RI Nomor 70/PMK.05/2020, direncanakan penempatan dana pemerintah di Himbara sebesar Rp 30 triliun. Dengan rincian Bank Mandiri dan BRI sebesar Rp 10 triliun, lalu BNI serta BTN sebanyak Rp 5 triliun.
"Selanjutnya sebanyak 38,14 persen anggaran pemulihan ekonomi KUMKM atau Rp 381,4 miliar untuk pembiayaan modal kerja ke koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM. Penyaluran pembiayaan lewat LPDB terus naik. Harapannya, target Juli yaitu penyaluran 50 persen melalui LPDB bisa terealisasi," tutur Rully.