REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alam semesta merupakan rancang bangun yang sempurna. Di mana di dalamnya Allah ciptakan banyak sekali keindahan, kemaslahatan, juga peringatan bagi makhluk-makhluk yang menghuninya.
Karena penuh dengan kesempurnaan serta kebutuhan makhluk-Nya, sebenarnya apa yang melandasi Allah SWT menciptakan demikian? Dalam buku Islam Risalah Cinta dan Kebahagiaan karya Haidar Bagir disebutkan, Allah memang menciptakan alam semesta ini bersumber pada sifat kasih sayang-Nya.
Oleh karena itu alam dirancang sedemikian rupa sebagai ciptaan terbaik-Nya. Dengan kata lain, sifat aslinya adalah memberikan kebaikan setinggi-tingginya dan kebahagiaan bagi penghuninya.
Sebagai konsekuensinya, Allah membentangkan kemungkinan jalan—termasuk jalan keluar dari kesulitan—sebanyak-banyaknya. Bahkan tak terbatas.
Alam ini adalah himpunan jalan-jalan dan kesempatan ke arah kebaikan tertinggi, kesempurnaan, dan kebahagiaan manusia. Maka, jika suatu saat kita sedang menjalani suatu keadaan, melalui salah satu jalannya, manusia perlu ingat jalan yang sedang dilalui itu hanyalah satu di antara banyak jalan-Nya yang tak terbatas.
Jika melalui jalan itu manusia dapat menempuh kebahagiaan, maka syukurilah. Namun jika tidak, di sekeliling jalan manusia tersedia jalan-jalan lain untuk menuju kebaikan dan kebahagiaan yang kita cari.