REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pasar Harjodaksino Solo mulai dibuka kembali pada Selasa, (21/7) setelah penutupan akibat meninggalnya salah satu pedagang yang positif terjangkit Covid-19.
"Sebelumnya kan libur satu minggu, ini baru mulai jualan lagi," kata salah satu pedagang sayuran Hadiyono, Selasa (21/7)
Meski seharusnya diminta untuk isolasi mandiri di rumah, selama tidak berjualan di pasar ia tetap berjualan di rumah. Ia mengatakan terpaksa tetap berjualan agar bisa memperoleh pendapatan untuk keluarga.
"Tetapi memang selama jualan di rumah tidak seramai kalau saya jualan di pasar. Hari ini juga belum terlalu ramai, mudah-mudahan bisa normal kembali jadi pendapatan juga kembali normal," katanya.
Pedagang lain, Kusniati, mengatakan meski senang karena dapat berjualan lagi, ia cukup resah karena peraturan saat berjualan menjadi lebih ketat dibandingkan dengan sebelumnya.
"Tadi beberapa kali petugas pasar, Satpol PP, tentara, dan polisi juga sering berkeliling dan mengingatkan pedagang agar menjalankan protokol kesehatan. Mereka mengumumkan sambil berkeliling dan menggunakan pengeras suara," katanya.
Lurah Pasar Harjodaksino Listianto mengatakan pembukaan pasar dilakukan setelah penutupan yang dilakukan oleh Pemkot Surakarta selama 14-20 Juli 2020.
Ia mengatakan penutupan pasar dilakukan setelah ditemukan kasus seorang pedagang asal Sukoharjo yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Ia mengatakan saat ini penerapan protokol kesehatan diperketat dengan dibantu oleh petugas gabungan keamanan pasar, Satpol PP, TNI, dan Polri yang selalu berjaga di pasar.
"Selain itu, petugas gabungan rutin berpatroli untuk memastikan tidak ada pedagang dan pembeli yang melanggar protokol kesehatan. Kami juga melarang pedagang sakit berjualan di pasar," katanya.