Rabu 22 Jul 2020 05:21 WIB

PLN Bali Siap Atasi Gangguan Pemadaman Listrik

Hingga Juli sudah terjadi 74 kali pemadaman listrik di Bali akibat layang layang

Red: Hiru Muhammad
Petugas melakukan simulasi perawatan jaringan listrik ketika digelar apel gabungan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional PLN se Jawa Timur dan Bali di Gresik, Jawa Timur, Rabu (12/2/2020).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Petugas melakukan simulasi perawatan jaringan listrik ketika digelar apel gabungan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional PLN se Jawa Timur dan Bali di Gresik, Jawa Timur, Rabu (12/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR --General Manager Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi (PLN UID) Bali, Adi Priyatno mengatakan selalu sigap dalam mengantisipasi gangguan pemadaman listrik. Seperti pekan lalu terjadi mendadak listrik padam akibat tertimpa layang-layang berukuran besar.

"Kami selalu siap siaga mengantisipasi terjadinya gangguan kelistrikan, seperti yang terjadi baru-baru ini sebuah layang-layang berukuran besar menimpa gardu induk Pesanggaran, sehingga listrik padam wilayah Kuta, Kecamatan Denpasar Selatan, dan Denpasar Timur," kata Adi Priyatno di Denpasar, Selasa.

Adi Priyatno mengatakan petugas PLN dengan sigap atasi gangguan listrik karena layang-layang tersebut, dengan memindahkan pasokan listrik (manuver) dari GI pemecutan, GI Sanur, GI Bandara dan GI Nusa Dua. Kejadian tersebut, sempat mengakibatkan padam selama 23 menit.

"Ketika terjadi gangguan pada saat itu petugas kami segera ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan perbaikan. Kami lakukan manuver jaringan dari GI pemecutan, GI Sanur, GI Bandara dan GI Nusa Dua. prosesnya 23 menit listrik Kembali menyala," katanya.

Ia mengatakan, khusus wilayah strategis nasional seperti Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, saat terjadi gangguan tidak mengalami pemadaman karena telah dipasang "fast automatic transfer switch" yang memindahkan sumber pasokan listrik dari satu jaringan ke jaringan lain jika terjadi gangguan.

"Bandara karena termasuk obyek vital nasional tidak padam, kami sudah siapkan beberapa sumber jaringan sehingga ketika satu jaringan mengalami gangguan, bisa dialirkan oleh jaringan yang lain," ujarnya.

Adi Priyato menjelaskan Hingga bulan Juli tercatat sudah 74 kali padam terjadi di sekitar wilayah Bali yang disebabkan oleh gangguan layang-layang. PLN pun telah bekerja sama dengan Gubernur, Kapolda, Pangdam, Majelis Desa Adat Bali, dan tokoh masyarakat juga telah melakukan sosialisasi untuk mengimbau masyarakat tidak bermain layang-layang di dekat jaringan listrik.

Selain itu, PLN mengingatkan masyarakat yang bermain layang-layang agar memastikan layangan tidak jatuh menimpa jaringan listrik, serta tidak mengambil sendiri layangan yang tersangkut di jaringan listrik karena sangat berbahaya.

"Kami imbau masyarakat untuk tidak bermain di dekat jaringan listrik, karena selain berbahaya bagi diri sendiri, ini juga bisa menyebabkan pemadaman listrik," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement