Selasa 21 Jul 2020 21:44 WIB

Meski Tunda Aneksasi, Israel Terus Gerogoti Tepi Barat

Israel terus melakukan perusakan tanah warga Tepi Barat meski aneksasi ditunda.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Polisi perbatasan Israel berjaga ketika buldoser Israel menghancurkan gedung-gedung Palestina di kota Hebron Tepi Barat, 21 Juli 2020. Tentara Israel menghancurkan rumah-rumah warga Palestina tanpa izin yang diperlukan untuk membangun unit perumahan atau infrastruktur di Area C Tepi Barat.
Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Polisi perbatasan Israel berjaga ketika buldoser Israel menghancurkan gedung-gedung Palestina di kota Hebron Tepi Barat, 21 Juli 2020. Tentara Israel menghancurkan rumah-rumah warga Palestina tanpa izin yang diperlukan untuk membangun unit perumahan atau infrastruktur di Area C Tepi Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Buldoser Israel menghancurkan tanah pertanian Palestina di sebelah timur Betlehem di Tepi Barat yang diduduki. Penghancuran tersebut bertujuan untuk memperluas pos terdepan yang ilegal, Ibei HaNahal. 

Tanah itu sendiri milik warga Palestina di Desa Kisan, tempat Ibei HaNahal dibangun pada 1999, dan terletak di selatan Tepi Barat, dekat Jalan Hebron dan di dalam blok permukiman Gush Etzion, sebagaimana dilansir dari Middle East Eye, Selasa (21/7). 

Baca Juga

Dewan Desa Kisan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa buldoser Israel telah menghancurkan dan menghancurkan tanah pertanian selama enam hari terakhir. Para pemukim pun telah memasang karavan di daerah tersebut.  

Pekan lalu, buldoser Israel menghancurkan 100 hektare tanah di Desa Kisan, menurut kantor berita Palestina Wafa. Hampir 800 warga Palestina tinggal di Kisan, sebelah timur Betlehem, dan dikelilingi dua permukiman besar Israel, Maale Amos dan Avi Menahem, dan sebuah tambang.