REPUBLIKA.CO.ID,
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
''Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, dan harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).'' (QS Ali Imran [3]: 14).
Dalam mengarungi kehidupan, manusia tidak pernah luput dari perihal ingin mencintai, memiliki, bahkan menguasai. Karena, hal yang demikian merupakan fitrah yang sejatinya dimiliki oleh setiap manusia.Wanita, anak, dan harta kekayaan dengan segala jenisnya, sebagaimana ayat di atas, merupakan hiasan yang senantiasa menyejukkan pandangan manusia. Hiasan dunia itu memberikan rasa kebahagiaan.