REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dalam pasar subcompact car, Honda mengandalkan penjualan lewat produk Honda Fit atau yang juga dikenal dengan nama Honda Jazz. Setelah sempat dipasarkan di Amerika Serikat (AS), kini Honda resmi memutuskan untuk tak lagi memasarkan produk itu di negara tersebut.
Dilansir dari Car and Driver pada Selasa (21/7), mobil ini diperkenalkan di AS pada 2007 dan sempat mendapat sejumlah penghargaan. Tapi, lambat laun, volume penjualan subcompact car ini terus merosot sehingga memaksa pabrikan Jepang itu untuk tak lagi memasarkan Honda Fit.
Tapi, untuk menjembatani kebutuhan pasar akan sebuah mobil praktis dan fungsional, konsumen AS tetap dapat menikmati produk Honda HR-V. Artinya, terlihat bahwa saat ini konsumen global dan AS memang lebih tertarik pada produk sport utility vehicle (SUV) atau crossover karena mampu melibas segala medan.
Di AS, HR-V memang terjual lebih banyak dibanding Fit. Sepanjang 2019, Fit hanya terjual sekitar 35 ribu unit sedangkan HR-V mengantongi penjualan hingga 99 ribu unit.
Meskipun Fit tak lagi dipasarkan di AS, tapi Honda telah menyiapkan Fit generasi terbaru. Produk itu nantinya akan dipasarkan untuk sejumlah negara di Eropa dan Asia.
Di satu sisi, selain menghentikan pemasaran Fit di AS, rupanya tahun ini jadi tahun terakhir bagi Honda untuk menghadirkan Accord dalam format transmisi manual. Artinya, untuk saat ini, Honda memutuskan hanya akan menghadirkan Accord 2021 dan seterusnya dalam opsi transmisi otomatis.
Sebenarnya, keputusan ini telah ditetapkan sejak Desember 2019. Hal ini ditetapkan karena volume penjualan Accord dalam transmisi manual dibilang terlalu kecil.
Transmisi manual yang dihadirkan sendiri merupakan transmisi enam percepatan pada varian Accord sport. Gear box itu dikawinkan dengan dua opsi powertrain yakni mesin 1,5 liter 192 daya kuda dan mesin 2 liter 252 daya kuda.
Berdasar data Honda, varian dengan transmisi manual hanya berkontribusi sekitar 1 hingga 2 persen dari total penjualan Accord. Kecilnya angka penjualan itulah yang membuat Honda yakin untuk menghentikan produksi pada varian tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika