Rabu 22 Jul 2020 07:27 WIB

Joe Biden Minta Bantuan Muslim untuk Kalahkan Trump

Biden menekankan ingin bermitra dengan Muslim.

Joe Biden Minta Bantuan Muslim untuk Kalahkan Trump. Calon presiden dari Partai Demokrat AS, Joe Biden.
Foto: AP
Joe Biden Minta Bantuan Muslim untuk Kalahkan Trump. Calon presiden dari Partai Demokrat AS, Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon presiden dari Partai Demokrat AS, Joe Biden, mengingatkan Muslim AS bergabung bersamanya untuk mengalahkan Presiden Donald Trump. "Saya ingin suara kalian bukan hanya karena dia tidak berharga sebagai presiden," ujar Bden dalam pertemuan daring yang digelar oleh organisasi Emgage Action, Selasa (21/7).

Dia menekankan ingin bermitra dengan Muslim sehingga ia meminta Muslim AS memberikan suaranya untuknya. Biden juga berjanji mencabut aturan Trump yang melarang pelancong dari sejumlah negara Muslim.

Baca Juga

CEO Emgage Action Wa'el Alzayat mengatakan melalui email, organisasinya ingin memaksimalkan suara Muslim di Amerika dalam pemilihan presiden. Di Michigan, dia yakin ada lebih dari 150 ribu Muslim yang terdaftar. Michigan adalah salah satu negara bagian dimana Trump menang pada 2016 dengan 11 ribu suara.

Sejumlah anggota kongres Muslim ternama juga mendukung Biden sebagai presiden. Dukungan itu tertuang dalam sebuah surat yang diatur oleh Emgage Action. 

Mereka, antara lain anggota kongres Ilhan Omar dari Minnesota, Jaksa Agung Minnesota Keith Ellison dan Andre Carson dari Indiana. Mereka semua adalah anggota partai Demokrat. 

Omar adalah salah satu perempuan Muslim pertama yang duduk di Kongres. Dukungannya berpotensi memobilisasi pemilih Muslim.

"Suara Muslim Amerika penting bagi komunitas, bagi negara kita. Tapi kita semua tahu suara itu tidak diakui atau terwakili," kata Biden, dilansir di Times of India, Selasa.

Dalam pidatonya, Biden berjanji mengikutsertakan suara Muslim dalam pemerintahannya, jika ia terpilih, Ia juga berbicara mengenai pelanggaran HAM yang dialami minoritas Muslim di dunia.

"Saya akan terus memperjuangkan hak warga Palestina dan Israel untuk memiliki negara sendiri," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement