REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kabupaten Sukabumi menggenjot penanaman jagung di sejumlah sentra pertanian. Langkah tersebut untuk mampu memenuhi peluang kebutuhan jagung yang cukup besar. "Komoditas jagung sangat dibutuhkan mengingat kebutuhan jagung saat ini mencapai 350 ton per hari," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat kepada wartawan, Rabu (22/7).
Jagung sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan industri dan ternak. Sehingga warga dapat mengembangkan tanaman jagung karena sangat dibutuhkan. Apalagi peluang makin besar karena impor dikurangi. Sehingga kebutuhan di dalam negeri juga sangat tinggi.
Sudrajat menerangkan, jumlah jagung yang dipanen rata-rata sekitar 6,13 ton per hektarenya. Kelebihannya setelah panen lahan akan kembali ditanami jagung. " Setelah jagung dipanen, bisa ditanami lagi. Sehingga, masyarakat bisa familiar dengan jagung," kata dia.
Contohnya pada Selasa (21/7) lalu Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengawali panen raya jagung Hibrida NASA 29 yang dibudidayakan Kelompok Tani (Poktan) Wargatani dan Sugihtani I di Puncak Peuyeum Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung.
"Pemerintah Kabupaten Sukabumi konsentrasi dalam membangun pertanian karena itu terus didorong untuk kesejahteraan masyarakat," ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami. Di mana Kabupaten Sukabumi tidak berorientasi menjadi daerah industri.
Marwan mengatakan, potensi yang melimpah dari pertanian dan pariwisata akan didorong untuk kesejahteraan. Sehingga keberhasilan bidang pertanian harus dipublikasikan agar memberikan semangat bagi kelompok tani lainnya.
" Harus melihatkan contoh kepada kelompok lainnya contohnya panen jagung ini di atas 1000 Mdpl masih bagus," kata Marwan. Di mana kelompok tani bersama penyuluh harus sering berkoordinasi membahas dinamika perkembangan pertanian untuk mengembangkan potensi yang sesuai dengan masing masing wilayah.
Menurut Marwan, Kabupaten Sukabumi bisa menjadi penunjang suplay produk pertanian yang dibutuhkan ibu kota. Pemkab Sukabumi terus konsisten mendukung para petani salah satunya dengan mendorong ada pergudangan di setiap wilayah. "Manfaatkan peluang yang ada dengan memperkuat infrastruktur penunjang," kata Marwan. Ia mengajak masyarakat untuk mengubah cara berpikir anak muda agar berkeinginan mengembangkan sektor pertanian.