REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pandemi yang kini masih melanda Indonesia menyebabkan terjadinya pergeseran zaman dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang umumnya dilaksanakan di ruang kelas dalam sebuah gedung sekolah, kini bergeser menjadi pendidikan dari rumah.
Orang tua, peserta didik, dan pendidik dituntut lebih dalam upaya membangun proses belajar mengajar yang kondusif. Tidak sedikit yang mengeluh, namun tidak sedikit juga yang dapat mengambil hikmah dari penerapan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) kini. Tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi tak terkecualikan dalam PJJ yang juga kini dikenal dengan online learning maupun learning from home.
Menurut Wanty Eka Jayanti, salah satu dosen prodi Sistem Informasi (SI) Kampus UBSI Pontianak, pendampingan orang tua, semangat peserta didik, dan keterampilan pendidik menjadi kunci utama dalam pelaksanaannya.
“Baik guru maupun dosen berusaha maksimal untuk terus meningkatkan model dan variasi pembelajaran yang baik dan menarik agar siswa dapat tetap memiliki suasana pembelajaran yang kondusif meskipun berada dirumah,” ujar Wanty, Selasa (21/07).
Ia menambahkan, hal inilah yang dilakukan oleh dosen-dosen Sistem Informasi Kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Pontianak. “Setiap dosen berusaha mengasah dan menerapkan keterampilannya dalam pembelajaran online,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia mengutip pernyataan Prof Eko Indrajit dalam sebuah seminar Online yang membahas tentang pendidikan jarak jauh, ada 4 pilar keahlian yang harus dimiliki tenaga pendidik, yakni online classroom, edutainment, gamefivation, dan online evaluation.
“Hal-hal tersebut sesungguhnya sejak masa pandemi telah diterapkan oleh dosen-dosen di UBSI Pontianak. Beberapa hal yang dilakukan oleh masing-masing dosen saat ini yakni mulai dari memindahkan suasana kelas di kampus ke kelas online. Berbagai media pembelajaran online disesuaikan dalam mengajar masing-masing mata kuliah. Tentu saja dengan kesepakatan dan kemampuan peserta didik,”katanya.
Ia menyebutkan, pendidikan yang dilakukan ini menggunakan berbagai media seperti pembuatan tutorial di youtube, pemberian tugas dan penjelasan di google classroom, pengajaran online dengan menggunakan zoom, google meet, telegram, dan sebagainya.
Kedua, dosen telah mengkolaborasikan antara pendidikan dengan entertainment. Sebagai contoh adalah pembuatan media pembelajaran menarik yang berisi materi perkuliahan dan diupload di youtube sebagai referensi pembelajaran mahasiswa dan dapat dikaji kapanpun.
Hal ini ditujukan agar mahasiswa dapat tetap fokus pada pembelajaran online. Dan yang terakhir penerapan evaluasi online. Bulan ini telah memasuki bulan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh dosen.
“Masing-masing dosen tengah menyiapkan data hasil penilaian pembelajaran online yang telah dilakukan hampir satu semester ini. Meski ada sebagian mahasiswa yang mengalami kendala, namun tidak sedikit mahasiswa yang juga mampu mempertahankan dan justru meningkatkan hasil belajarnya,” jelas Wanty.
Menurutnya, hal ini terbukti dari banyak nilai blended online learning mahasiswa yang masuk kategori memuaskan.