Rabu 22 Jul 2020 10:12 WIB

Jabar Saber Hoaks Terima 1.855 Aduan Terkait Covid-19

Tema hoaks terus berganti dari waktu ke waktu

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
Warga menunjukkan stiker Jabar Saber Hoaks di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/12/2018).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warga menunjukkan stiker Jabar Saber Hoaks di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim Jabar Saber Hoaks (JSH) sejak Januari 2020 hingga Juni 2020 menerima 2.881 aduan masyarakat soal Covid-19. Menurut Koordinator JSH Retha Aquila Rahadian, dari jumlah tersebut sebanyak 1.855 aduan merupakan hoaks setelah diklarifikasi. Menurutnya, persebaran hoaks Covid-19 tergolong cepat karena beredar melalui media sosial dan aplikasi percakapan.

"Setelah kami klarifikasi, 1.855 aduan adalah hoaks. Sisanya benar. Puncak aduan ada di bulan Maret. Untuk April dan Mei sudah turun. Juli sudah mulai melandai," ujar Retha, Rabu (22/7).

Retha mengatakan, JSH membuka banyak pintu supaya memudahkan masyarakat menyampaikan aduan. Selain melalui media sosial, JSH menyediakan nomor hotline yang dapat diakses masyarakat.

Tema hoaks, kata dia, terus berganti dari waktu ke waktu. Jika pada awal pandemi hoaks membicarakan soal kebijakan karantina wilayah atau lockdown, saat ini hoaks didominasi terkait penanganan Covid-19. Salah satunya hoaks penyemprotan racun pembasmi Covid-19 melalui helikopter.