Rabu 22 Jul 2020 10:51 WIB

Hadapi Transmisi Lokal Dinkes Kejar 1000 Rapid Test Antigen

Dinkes Kabupaten Semarang telah menemukan indikasi terjadinya transmisi lokal

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berpakaian adat Jawa didampingi Kepala Hubungan Daerah PT HM Sampoerna Kukuh Dwi Kristanto dan Direktur Yayasan Rumah Kita Surabaya Andrinus Uran mengamati bantuan Covid-19 di halaman kantor Gubernur Jalan Pahlawan Semarang, Kamis (18/6)
Foto: Dok Istimewa
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berpakaian adat Jawa didampingi Kepala Hubungan Daerah PT HM Sampoerna Kukuh Dwi Kristanto dan Direktur Yayasan Rumah Kita Surabaya Andrinus Uran mengamati bantuan Covid-19 di halaman kantor Gubernur Jalan Pahlawan Semarang, Kamis (18/6)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang terus mengantisipasi transmisi lokal penyebaran virus Corona di wilayah Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.

Menyusul terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 di kecamatan tersebut, Dinkes Kabupaten Semarang pekan ini menggelar seribu rapid tes antigen, guna melakukan screening persebaran virus Corona di Kecamatan Bandungan.

"Rapid tes antigen dilakukan dengan prioritas warga yang memiliki penyakit penyerta (komorbid),"  kata Kabid Pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Semarang, Hasty Wulandari, Rabu (22/7).

Ia mengatakan, Dinkes Kabupaten Semarang telah menemukan indikasi terjadinya transmisi lokal, terkait dengan pertambahan kasus positif Corona yang terjadi di wilayah Kecamatan Bandungan.

Berdasarkan data persebaran kasus Corona sebelumnya, di kecamatan Bandungan semula hanya ada 18 kasus penderita positif yang umumnya tertular dari luar kecamatan dan bahkan luar daerah.

Sampai dengan hari ini, total sudah mencapai 40 warga Kecamatan Bandungan yang positif terpapar virus Corona. "Maka Dinkes akan mengejar target melakukan seribu rapid test antigen," kata Hasty.

Ia menambahkan, rapid test antigen sedikit lebih efektif dibandingkan rapid test antibodi yang menggunakan specimen darah. Pasalnya, rapid test antigen melakukan pengambilan swab di nasofaring atau hidung.

“Oleh karena itu, rapid test antigen ini akan diperbanyak dan dilakukan terhadap warga prioritas --yang memiliki komorbid-- dan sasarannya telah ditentukan oleh Puskesmas Bandungan,” kata Hasty.

Perihal lonjakan kasus positif Corona juga diamini Camat Bandungan, Anang Sukoco. Ia menjelaskan pada hari Selasa (21/7) kemarin, tercatat ada penambahan tiga lagi warga positif terpapar virus Korona.

Dua orang di antaranya telah menjalani saat isolasi di rumah singgah dan satu orang yang terpapar lainnya melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan dari petugas kesehatan Puskesmas setempat.

Sehingga --sampai hari ini-- di Kecamatan Bandungan total ada 40 warga Bandungan yang positif terpapar virus Corona dengan jumlah penderita yang meninggal dunia mencapai enam orang.

Mereka yang terpapar virus Corona tersebar di sepuluh desa yang ada di wilayah Kecamatan Bandungan, kecuali Desa Banyukuning. “Sebagian besar mereka tertular dari luar wilayah dan sekarang menularkan ke anggota keluarganya,” ungkap Anang.

Terkait persebaran kasus Corona di Kecamatan Bandungan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang menegaskan bakal memperketat penerapan protokol kesehatan di Kecamatan Bandungan.

Khususnya di tempat- tempat umum seperti pasar, tempat hiburan karaoke dan tempat wisata yang sedang melakukan uji coba pembukaan serta tempat- tempat yang menjadi konsentrasi warga lainnya. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap persebaran virus Corona yang semakin luas, di wilayah kecamatan Bandungan tersebut. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement