Rabu 22 Jul 2020 11:24 WIB

Zoom Berencana Buka Pusat Teknologi di India

Zoom telah memiliki kantor dan pusat data di Mumbai, India.

Aplikasi video confrence Zoom. Ilustrasi
Foto: The Star Online
Aplikasi video confrence Zoom. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zoom mengatakan akan membuka pusat teknologi di kota Bengaluru, India. Zoom akan segera melakukan perekrutan sebagai bagian dari dorongan ekspansi ke negara tersebut.

Menurut President of Product and Engineering Zoom, Velchamy Sankarlingam, area itu potensial untuk pusat teknologi tersebut, termasuk penelitian dan pengembangan, Teknologi Informatika, keamanan juga operasi bisnis. Zoom, yang berbasis di San Jose, California, telah memiliki kantor dan pusat data di Mumbai, India, dan pusat data kedua di Bengaluru, India.

Baca Juga

Menurut Sankarlingam, terbuka bagi Zoom untuk menambah lebih banyak pusat data seiring berdasarkan kebutuhan pertumbuhan Zoom. Perusahaan tersebut tidak mengungkapkan rencana investasi untuk India atau jumlah orang yang rencananya akan direkrut.

Penggunaan layanan konferensi video Zoom melonjak saat banyak orang di seluruh dunia bekerja dari rumah karena kebijakan pembatasan sosial virus corona. Di sisi lain, Zoom juga mendapat kecaman karena isu privasi dan masalah keamanan, yang mendorong meluncurkan peningkatan besar.

India sebelumnya mengatakan Zoom 'bukan platform yang aman'. "Zoom telah menjalin komunikasi dengan pemerintah India, dan sejauh ini kami optimis," kata Chief Operating Officer Zoom Aparna Bawa, tanpa mengungkapkan detail lebih rinci.

Zoom bersaing dengan sejumlah layanan konferensi video, termasuk Webex milik Cisco, Teams milik Microsoft dan Google Meet. Saingan Zoom di India, di antaranya JioMeet milik Reliance dan Bluejeans, aplikasi Verizon yang telah disesuaikan untuk pasar India Bharti Airtel.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement