REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggelar simulasi pemungutan suara pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak dengan protokol kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19. Simulasi berlangsung di halaman Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (22/7) dengan penyemprotan disinfektan di lokasi yang didesain sebagai tempat pemungutan suara (TPS) itu. Para petugas panitia pemungutan suara (PPS) terlihat mengenakan masker dan face shield (pelindung wajah), serta menerapkan protokol physical distancing atau menjaga jarak satu sama lain.
Terlihat hadir di lokasi, para komisioner KPU RI, antara lain Arief Budiman (ketua), Hasyim Asy'ari, Ilham Saputra, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Abhan Misbah. Hadir pula mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, dan penggantinya sebagai jubir, yakni Wiku Adisasmito.
Ketua KPU RI Arief Budiman menyebutkan simulasi tersebut melibatkan 500 orang, seperti kondisi riil pada satu TPS untuk pilkada. Sejumlah pegawai KPU tetap mengikuti simulasi seperti biasa, walaupun seorang pegawai sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk para pemilih diperankan oleh para pejabat dan staf di jajaran Sekretariat Jenderal KPU, serta melibatkan Bawaslu, DKPP, Kementerian Dalam Negeri, para pegiat pemilu, dan para jurnalis.
"Jadi beberapa pegawai sebagai pemilih dalam simulasi pemungutan suara pilkada (yang digelar di Kantor KPU), mereka akan tetap datang untuk melakukan pemungutan suara, untuk WFH mereka bekerja dari rumah, bukan tidak bekerja," katanya.
Sesuai dengan protokol yang ditetapkan, pemilih diberi sarung tangan, pada pintu masuk dan keluar TPS disediakan tempat cuci tangan, serta disediakan bilik khusus di luar area TPS yang digunakan untuk melayani pemilih dengan suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celcius.
Secara berkala petugas akan menyemprot area TPS dengan cairan disinfektan dan dilaksanakan pula simulasi dengan pemilih dari kalangan berkebutuhan khusus. Sesudah simulasi itu, KPU merencanakan akan melakukan beberapa kali simulasi di daerah dengan KPPS yang direkrut dari masyarakat setempat dan pemilih yang terdaftar di TPS setempat.