REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Air Asia Indonesia saat ini mulai mencatat peningkatan penumpang. Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga mengatakan penerbangan berjadwal dibuka kembali, terdapat peningkatan pemesanan tiket hingga lebih dari 400 persen dan total penjualan kursi lebih dari 19 ribu dalam kurun waktu satu bulan.
“Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh beragam faktor, salah satunya upaya pemerintah dalam mengedukasi mengenai prosedur bepergian di masa adaptasi kebiasaan baru yang direspons baik oleh masyarakat,” kata Veranita dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (22/7).
Dia menjelaskan tren permintaan tersebut menunjukan kenaikan bertahap yang signifikan dilihat dari peningkatan aktivitas pencarian tiket di situs Air Asia sebesar 80 persen sejak awal pengoperasian. Veranita menuturkan, rute Jakarta-Bali dan Surabaya-Kuala Lumpur merupakan rute domestik dan internasional yang paling diminati saat ini.
Dengan adanya peningkatan tersebut, dia memastikan Air Asia telah mengantisipasinya dengan menambah frekuensi penerbangan secara bertahap pada sejumlah rute yang dilayani. Begitu juga dengan memperluas jangkauan destinasi.
“Kini kami telah hadir di enam destinasi domestik yaitu Jakarta, Medan, Bali, Surabaya, Yogyakarta, dan Lombok, serta Kuala Lumpur dan Penang untuk destinasi internasional,” tutur Veranita.
Dia menambahkan, tren perjalanan saat ini pun menunjukan minat bepergian yang meningkat tidak hanya untuk perjalanan penting jangka waktu dekat. Veranita menuturkan peningkatan juga terjadi untuk beberapa beberapa bulan ke depan.
“Hal ini selaras dengan rencana pemulihan ekonomi oleh beberapa pemerintah daerah untuk membuka kembali sejumlah objek wisata dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan,” ujar Vera.
Selain itu, Veranita memastikan Air Asia juga memberikan fleksibilitas ubah tanggal penerbangan tidak terbatas. Dengan begitu, penumpang dapat mengganti jadwal penerbangan sepuasnya tanpa dikenakan biaya perubahan dan kemudahan menerima akun kredit dalam sehari.
Dia menegaskan, Air Asia menerapkan standar ketat dalam pengangkutan penumpang dan barang sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah, otoritas penerbangan sipil, dan badan kesehatan setempat dan global, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Veranita mengatakan, seluruh armada Air Asia telah dilengkapi dengan fitur penyaring udara High Efficiency Particulate Arresters (HEPA) yang dapat menyaring 99,9 persen partikel debu dan kontaminan di udara seperti virus dan bakteri.
“Pesawat yang digunakan langsung didesinfeksi segera setelah selesai penerbangan sesuai dengan standar keselamatan operasional AirAsia. Disertai dengan protokol keamanan yang ketat di sepanjang perjalanan, risiko transmisi di dalam pesawat dapat diminimalkan,” jelas Veranita.