REPUBLIKA.CO.ID, HATAY - Sepasang suami istri asal Suriah yang berlindung dari perang saudara di negaranya, Samah dan Albazo Karam, menikah dan melanjutkan kehidupan mereka di distrik Reyayli, provinsi Hatay Turki selama tujuh tahun.
Keluarga Albazo pada tahun sebelumnya sudah dikaruniai dua anak perempuan, kini mereka juga dianugerahi sepasang anak kembar yang lahir pada bulan lalu.
Dalam pencarian nama untuk kedua anak perempuan mereka, keluarga Suriah itu terinspirasi oleh keputusan pembukaan Masjid Hagia Sophia di Istanbul sebagai tempat ibadah.
Mereka pun akhirnya memberikan nama dua bayi kembar itu "Hagia" dan "Sophia".
"Nama Hagia dan Sophia cocok untuk mengingat pentingnya sejarah"
Sang ibu Samah Albazo mengatakan bahwa mereka mencari nama untuk putri kembar mereka yang lahir bulan yang lalu, lalu memutuskan untuk memberikan nama masjid itu untuk anak-anak mereka ketika Hagia Sophia kembali dibuka untuk beribadah.
"Dengan dibukanya Hagia Sophia, kami terinspirasi dengan nama "Hagia" dan"Sophia", karena cocok untuk mengingatkan kita akan pentingnya sejarah saat ini. Pembukaan Masjid Hagia Sophia sangat membahagiakan kami,” tutur ibu Albazo.
Albazo berterima kasih kepada rakyat Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan atas keramahan mereka. Sang ayah Karam Albazo juga mengatakan pembukaan Masjid Hagia Sophia untuk ibadah membuat mereka bahagia seperti yang dirasakan oleh semua Muslim.
Ayah Albazo menceritakan bahwa dia bertemu istrinya di Turki setelah lari dari kekerasan di Suriah pada 2013, dan kini mereka terus menetap di Turki.
Albazo mengatakan dia hidup bahagia bersama istri dan anak-anaknya di Turki. Dia menambahkan bahwa mereka juga ingin berkunjung ke Masjid Hagia Sophia.