REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo menyebut postingan ‘klepon tidak Islami’ sebagai postingan fitnah jahat yang tujuannya pengalihan isu dengan cara memakai nama palsu beridentitas Islam. Lalu diamplifikasi supaya ramai.
"Kenapa saya katakan jahat? Karena pembuat postingan dan para penyebarnya sengaja membenturkan keislaman dengan keindonesiaan, dalam hal ini terkait makanan tradisional. Kenapa sengaja? Karena dari awal munculnya posting hingga pemviralannya merupakan perbuatan yang disengaja,” papar Dradjad melalui pesan whatsapp, menjawab pertanyaan Republika.co.id, Rabu (22/7).
Tujuannya, lanjut Dradjad, membuat kegaduhan yang bodoh dan tidak berguna. Sehingga, masyarakat terlalaikan dari isu-isu yang lebih penting. Mulai dari kasus Joko Chandra hingga ke resesi ekonomi.
Dradjad meyakini itu adalah kerjaan para buzzers. Mereka mencari uang dengan membuat kegaduhan yang memakai isu Islam. "Sungguh hina dan nista mereka itu. Membenturkan keislaman dengan keindonesiaan hanya demi uang,” ungkap Dradjad.
Dradjad berharap para netizens mengabaikan saja postingan provokatif seperti itu. Lagi pula, lanjutnya, sebelum ini mana pernah ada muslim Indonesia yang sehat iman dan akalnya meributkan soal keislaman klepon.