Rabu 22 Jul 2020 15:27 WIB

Tiga Jalan Bekasi Ini Jadi Prioritas Diperbaiki Usai Corona

Jalan I Gusti Ngurah Rai kerap dilewati truk berukuran besar.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Pengendara memperlambat laju kendaraannya saat melintasi jalan rusak berlubang yang digenangi air dan lumpur di Jalan Pejuang, Pondok Ungu, Bekasi, Kamis (23/1/2020).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Pengendara memperlambat laju kendaraannya saat melintasi jalan rusak berlubang yang digenangi air dan lumpur di Jalan Pejuang, Pondok Ungu, Bekasi, Kamis (23/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Bidang Bina Marga di Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi, Hidayat Subroto menjelaskan, ada tiga jalan yang menjadi prioritas untuk diperbaiki usai pandemi virus Corona. Salah satunya adalah Jalan I Gusti Ngurah Rai.

"Ada beberapa titik yang krusial yang akan kita perbaiki tahun ini ya. Meskipun mundur tapi tetap kita laksanakan," kata Hidayat, Rabu (22/7).

Tiga jalan prioritas tersebut yaitu Jalan Ngurah Rai, Jalan Joyomartono dan Jalan Lingkar Utara. Tiga jalan itu baru bisa dieksekusi setelah refocusing anggaran selesai dibahas. "Kita sedang bersiap untuk melakukan pelelangan," ujar dia.

Diakui Hidayat, kondisi tiga jalan itu memang memprihatinkan. Dia mengatakan butuh dana sebesar Rp 12 miliar untuk memperbaiki tiga jalan itu. Jika tak ada hambatan, sedianya perbaikan bisa dimulai pada Februari 2020.

"Totalnya ada 120 titik jalan di Kota Bekasi yang tertunda perbaikannya," kata dia menambahkan. 

Sementara, warga Bekasi mengeluhkan Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kota Bekasi yang berlubang. Selain mengganggu, hal ini juga dapat memicu kecelakaan pengendara.

Berdasarkan pantauan Republika pada Rabu, jalan tersebut kerap dilewati truk berukuran besar. Salah seorang warga, Astrya Novianna (25 tahun) yang berdomisili di wilayah Kranji, Bekasi Barat menuturkan salah satu ruas jalan yang berlubang itu ada di dekat SMA Negeri 12 Bekasi.

"Lubang-lubang jalannya. Tapi enggak rusak parah banget juga. Paling yang dekat SMAN 12, depan gerbang Komplek Prima Bintara," kata Astrya.

Warga lainnya, Wildan Azizi Rivai mengatakan, jalan yang mengarah ke Cakung, Jakarta Timur menjadi titik paling parah. Jalan itu kerap digunakan untuk berpergian ke arah Jakarta dari Bekasi.

"Enggak jauh dari fly over Kranji rusak. Yang arah ke Cakung yang parah," kata warga Harapan Jaya ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement