Rabu 22 Jul 2020 16:11 WIB

Kasus Covid-19 di AS Diperkirakan 10 Kali Lipat dari Laporan

Tes antibodi Covid-19 menunjukkan kasus lebih banyak dari yang dilaporkan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Orang-orang makan di luar di Columbus Avenue di New York, New York, AS, 22 Juni 2020. Kota New York secara resmi memulai Fase Dua dengan sebagian besar kegiatan dibuka kembali setelah ditutup selama 100 hari karena pandemi coronavirus.
Foto: EPA-EFE / Peter Foley
Orang-orang makan di luar di Columbus Avenue di New York, New York, AS, 22 Juni 2020. Kota New York secara resmi memulai Fase Dua dengan sebagian besar kegiatan dibuka kembali setelah ditutup selama 100 hari karena pandemi coronavirus.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Data dari studi dari Amerika Serikat menyatakan, laporan kasus virus corona yang terjadi di negara itu tidak menunjukkan jumlah sebenarnya. Total kasus yang ada berkali-kali lipat lebih banyak dari yang terlihat saat ini.

Studi dari Center for Disease Control and Prevention menyatakan tingkat kasus Covid-19 yang sebenarnya bisa 10 kali lebih tinggi daripada kasus yang dilaporkan di sebagian besar wilayah AS dari akhir Maret hingga awal Mei. Temuan itu didasarkan pada tes antibodi Covid-19 yang dilakukan pada sampel darah rutin pada 16.000 orang di 10 wilayah negara bagian AS.

Baca Juga

Temuan tersebut kemungkinan mendeteksi infeksi pada orang yang mungkin tidak memiliki gejala atau hanya penyakit ringan, serta  tidak pernah menjalani tes virus corona. Tingkat infeksi berasal dari enam kali lebih tinggi dari kasus yang dilaporkan di Connecticut, hingga 24 kali lebih tinggi di Missouri.

Dikutip dari Dailysabah, studi yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine, menjelaskan, meski kondisi yang sebenarnya sangat mengkhawatirkan, sebagian besar orang di 10 wilayah tersebut itu belum terinfeksi.

Laporan terbaru dari CDC menyatakan 3.819.139 kasus virus corona di AS pada Selasa (21/7), peningkatan 57.777 kasus dari jumlah sebelumnya. Sedangkan, jumlah kematian telah meningkat 473 menjadi 140.630 jiwa di waktu yang sama. Namun, angka-angka CDC tidak secara keseluruhan mencerminkan kasus yang dilaporkan oleh masing-masing negara bagian. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement