Rabu 22 Jul 2020 19:30 WIB

Afifah Alia, Wanita Pertama Calon Wakil Wali Kota Depok

Afifah akan berpasangan dengan calon Wali Kota Depok, Pradi Supriatna.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
 Calon Wakil Wali Kota Depok, Afifah Alia, saat bincang siang dengan wartawan di Depok Media Center (DMC), Rabu (22/7).
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah.
Calon Wakil Wali Kota Depok, Afifah Alia, saat bincang siang dengan wartawan di Depok Media Center (DMC), Rabu (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Afifah Alia menjadi wanita pertama yang menjadi peserta Pilkada Depok yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020. Afifah menjadi calon Wakil Wali Kota Depok yang diusung PDIP dan berpasangan dengan calon Wali Kota Depok yang dukung Partai Gerindra, Pradi Supriatna.

"Saya yang dipasangkan dengan Pradi Supriatna, itu merupakan keputusan partai. Jadi, siapa pun yang terpilih harus kerja keras dan saya berjanji akan menyerap aspirasi masyarakat. Saya akan bekerja keras dan mengabdikan diri saya untuk masyarakat," ujar Afifah saat acara Bincang Bersama Wartawan Depok Media Center (DMC), Rabu (22/7).

Afifah mengutarakan konsep yang ditawarkannya, yaitu membenahi wilayah Depok guna menjadikan Kota Depok menuju perubahan seperti yang diharapkan oleh masyarakat, yakni kota yang modern dan berbudaya. "Kota Depok membutuhkan sosok perempuan untuk menampung aspirasi kaum wanita. Maka, saya maju di Pilkada Depok 2020," kata dia.

Menurut Afifah, selama 15 tahun jalannya pemerintahan di Kota Depok, terlihat masih tidak maksimalnya masalah pendidikan dan kesehatan. Untuk segi pendidikan, lanjut dia, di Kota Depok masih belum memenuhi target. "Selama ini Pemkot Depok kurang perhatian terhadap pendidikan. Saya juga akan menjamin kesehatan dengan berobat gratis bagi warga tak mampu," jelasnya.

Afifah menegaskan, pihaknya akan berkerja keras dalam menjadikan Kota Depok sebagai kota maju dalam semua bidang, khususnya skala prioritas sektor pendidikan dan kesehatan. "Impian kami, Kota Depok menjadi kota modern yang berbudaya," tegasnya lagi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement