Rabu 22 Jul 2020 19:46 WIB

Balita Satu Tahun di Tasikmalaya Meninggal Akibat DBD

Balita itu meninggal saat menjalani perawatan di RSUD dr Soekardjo

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang perawat membawa alat pemeriksa tanda-tanda vital pasien menuju kamar pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung, Jawa Barat, Senin (13/7/2020). Kementerian Kesehatan mencatat kasus DBD di Indonesia hingga Juli 2020 mencapai 71.633 kasus, dan Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus terbanyak yang mencapai 10.772 kasus.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Seorang perawat membawa alat pemeriksa tanda-tanda vital pasien menuju kamar pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung, Jawa Barat, Senin (13/7/2020). Kementerian Kesehatan mencatat kasus DBD di Indonesia hingga Juli 2020 mencapai 71.633 kasus, dan Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus terbanyak yang mencapai 10.772 kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seorang balita laki-laki berusia satu tahun asal Kelurahan Cipari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, meninggal dunia diduga akibat demam berdarah dengue (DBD) Rabu (22/7). Balita itu meninggal saat menjalani perawatan di RSUD dr Soekardjo.

Salah seorang keluarga korban, Muhidin (32) mengatakan, keponakannya itu masuk rumah sakit sejak tiga hari lalu. Awalnya, suhu tubuh keponakanya itu tinggi. Oleh orang tuanya, ia dibawa ke dokter anak. "Saat diperiksa, dirujuk ke RSUD," kata dia, di RSUD dr Soekardjo, Rabu (22/7).

Baca Juga

Namun setelah menjalani rawat inap selama tiga hari, korban meninggal dunia. Korban kemudian dibawa ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD dr Soekardjo. Berdasarkan keterangan dokter, keponakannya itu meninggal karena DBD. 

Menurut dia, di lingkungan tempatnya tinggal sudah ada beberapa warga yang menderita DBD. Namun, petugas puskesmas sudah melakukan pengasapan (fogging) beberapa waktu lalu. 

Sementara itu, petugas Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD dr Soekardjo, Dona Dermawan mengatakan, pihaknya menjemput pasien yang meninggal dari ruang pediatric insensitive care unit (PICU) sekira pukul 17.00 WIB. Dari keterangan dokter yang merawatnya, pasien meninggal menderita DBD. "Umur 1 tahun lebih," kata dia.

Dengan meninggalnya balita itu, kasus kematian akibat DBD di Kota Tasikmalaya kembali meningkat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Rabu pagi, terdapat 936 kasus DBD sejak Januari 2020, di mana 17 di antaranya meninggal dunia.

Adanya tambahan kasus kematian akibat DBD pada Rabu sore membuat angka bertambah menjadi 18. Dari total kasus kematian, 12 di antaranya masih berusia anak. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement