Rabu 22 Jul 2020 20:59 WIB

Dokter Ari: Penderita Wasir Sebaiknya Hindari Makanan Pedas

Makanan pedas bisa menjadi salah satu pemicu buang air besar (BAB) berdarah.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Konsumsi makanan pedas sebaiknya dihindari oleh penderita wasir.
Foto: dok Republika
Konsumsi makanan pedas sebaiknya dihindari oleh penderita wasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penderita wasir sebaiknya tak mengonsumsi makanan pedas. Asupan makanan bercabai bisa memicu terjadinya buang air besar (BAB) berdarah.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH menjelaskan, makanan bercabai mengandung capsaicin yang dapat memperberat wasir (hemoroid).

Baca Juga

"Jadi, sebenarnya komponen dari capsaicinnya itu yang membuat pasien jadi kadang-kadang merasa panas di dubur,” ujarnya dalam Instagram Live "Apa Kata Dokter: BAB Berdarah tidak Selalu Wasir Penyebabnya" yang disiarkan akun @dokterari dan akun @fajarfikri_ disimak di Jakarta,  Selasa (14/7).

Ambeien yang diderita bisa semakin parah ketika penderitanya makan pedas plus mengonsumsi daging. Pilihan kedua makanan itu bisa membuat BAB menjadi keras.

"Mengedan diperberat dengan makanan pedas akhirnya bisa menyebabkan terjadinya perdarahan," dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi dan hepatologi ini.

Selain itu, makanan pedas juga bisa berkaitan dengan infeksi pada saluran cerna. Menurut Ari, diare mungkin saja terpicu oleh makanan pedas yang kebetulan mengandung bakteri. 

"Misalnya makan bakso pedas. Mungkin komponen baksonya ada yang memang terkontaminasi dengan bakteri. Itu yang menyebabkan terjadinya infeksi sehingga terjadinya diare yang akhirnya ada darah dalam feses,” ujarnya.

Pasien dengan gejala disentri juga dapat mengalami BAB berdarah. Penyakit ini berhubungan dengan konsumsi makanan yang terkontaminasi. Diare dan perdarahan terjadi karena kuman disentri sifatnya menempel dan merusak dinding usus.

“Bukan berarti kita tidak boleh makan pedas, silakan. Tapi untuk orang-orang yang punya masalah dengan wasir, apalagi wasirnya besar, hati-hati, ini bisa menyebabkan pelebaran dari pembuluh darah,” ujar Ari yang juga dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement