REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menawarkan tiga lokasi peruntukan kawasan industri. Tiga lokasi ini bisa dimanfaatkan untuk pengembangan usaha bagi para pengusaha ekspor yang tergabung dalam Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia setempat.
"Kita sudah menawarkan tiga tempat kawasan industri, yaitu di Piyungan, Sedayu dan Pajangan, namun nanti seperti apa kita belum tahu, karena kita belum bahas secara detail," kata Asisten Sumber Daya dan Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Rabu (22/7).
Pernyataan itu disampaikan Pulung usai menerima audiensi dengan para pengusaha perwakilan Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Yogyakarta, yang menyampaikan keluhan terkait kondisi perusahaan ekspor akibat terdampak pandemi wabah Covid-19.
Namun demikian, kata dia, fasilitas bagi para pengusaha ekspor terkait kemudahan permohonan menempati lokasi kawasan industri masih menunggu penyelesaian kawasan oleh perusahaan pihak ketiga yang digandeng pemerintah daerah untuk mengelola kawasan industri.
"Kalau di kawasan industri kita masih nunggu, karena kan di pegang oleh PT, kita nunggu penyelesaian dari perusahaan, nanti kalau sudah selesai, baru kita bisa menindaklanjuti kaitannya dengan permohonan teman-teman (HIMKI), kan minta juga lokasi," katanya.
Di tiga kawasan peruntukan industri di Bantul itu juga sudah terdapat beberapa perusahaan atau pabrik, bahkan di wilayah Piyungan sudah ada sejumlah industri besar dengan ribuan tenaga kerja, dan masih terdapat lokasi untuk didirikan perusahaan ekspor atau industri besar.
"Kalau kawasan industri ada tiga, dan di Piyunyan sudah ada perusahaan, nanti mereka bisa memilih mana yang menurut mereka yang paling cocok," katanya.
Pengurus HIMKI DIY Bambang Wijaya sebelumnya mengatakan, perlu dukungan dari pemerintah untuk kemudahan akses modal perbankan karena saat pandemi sebagian usahanya tidak berjalan, produksi terhenti, sehingga berdampak pada penurunan omzet, padahal modal dibutuhkan untuk kelangsungan usaha.
Dia juga mengharapkan adanya suatu kawasan industri untuk mendukung pengembangan usaha bagi para anggota dari himpunan tersebut, karena meski banyak anggota atau pengusaha ekspor yang punya potensi berkembang, namun terkendala modal untuk memperluas kapasitas.
"Banyak anggota yang memiliki kemampuan pasar yang besar, tapi kemampuan finansial untuk pengadaan lahan dan segala macam itu, banyak dari kita terkendala, makanya kita mohon suport dari pemerintah untuk menyediakan kawasan industri," katanya.