Kamis 23 Jul 2020 02:53 WIB

Hati-Hati, Stres Bisa Picu Tujuh Masalah Kesehatan

Jika stres tidak terkendali, masalah kesehatan yang dihadapi bisa semakin besar.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Jika stres tidak terkendali, masalah kesehatan yang dihadapi bisa semakin besar (Foto: ilustrasi stres)
Foto: Piqsels
Jika stres tidak terkendali, masalah kesehatan yang dihadapi bisa semakin besar (Foto: ilustrasi stres)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketidakpastian yang terjadi selama pandemi Covid-19 berdampak pada meningkatnya tingkat stres di masyarakat. Jika semakin lama stres tidak terkendali, masalah kesehatan yang mungkin dihadapi juga semakin besar.

Penelitian telah membuktikan bahwa stres kronis berdampak pada penurunan sistem kekebalan tubuh, memicu kardiovaskular bahkan bisa mengurangi angka harapan hidup seseorang. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh stres, seperti dilansir dari laman The Ladders, Kamis (23/7).

Baca Juga

Migrain

Stres bisa menyebabkan sakit kepala sebelah atau migrain. Penelitian telah menemukan korelasi langsung antara stres dan migrain, dan sekitar 4 dari 5 penderita migrain menyebutkan bahwa stres menjadi penyebabnya.

Sulit tidur

Kesulitan tidur dan gangguan tidur lainnya dapat menjadi masalah yang berkaitan dengan stres. Sebuah studi telah menemukan bahwa stres benar-benar dapat menghambat seseorang mencapai tidur rapid eye movement (REM) alias tidur bermimpi. Fase tidur ini diartikan sebagai perasaan benar-benar istirahat.

Rambut rontok

Apakah Anda mengalami kerontokan ektrim baru-baru ini? Itu mungkin disebabkan oleh stres. Peningkatan kadar kortisol (hormon stres) telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang disebut telogen effluvium, hilangnya lebih dari 150 helai rambut per hari. Untungnya, begitu stres bisa dikendalikan, rambut dipercaya akan kembali tumbuh.

photo
(Ilustrasi Stres) - (Pxfuel)

Nyeri otot

Anda belum berolahraga atau mengangkat benda berat selama berbulan-bulan, namun punggung, leher, dan atau bahu terus-menerus terasa sakit? Jika ya, itu mungkin dipicu oleh stres. Menurut para ahli, stres bisa menyebabkan tekanan dan ketegangan di area punggung, leher dan bahu.

Kulit berjerawat

Kortisol ekstra yang dihasilkan tubuh kita sebagai respons terhadap stres juga dapat memicu peningkatan produksi testosteron. Ini menyebabkan kulit kita meningkatkan produksi minyak, menyebabkan jerawat.

Bruxism

Bruxism adalah kebiasaan seseorang menggemeratakkan dan menggesekkan gigi secara tidak alami. Menggesekkan gigi secara terus-menerus dapat menyebabkan sakit kepala atau bahkan sakit rahang. Stres dan cemas telah dikaitkan sebagai penyebab bruxism dan jika masalahnya terus berlanjut, maka itu akan membutuhkan perawatan gigi yang mahal.

Masalah pencernaan

Studi menunjukkan bahwa stres dapat memengaruhi mikrobioma usus, yang terdiri dari organisme yang membantu tubuh dalam mencerna makanan. Jika Anda merasa banyak beban pikiran dan sudah mulai mengalami sembelit, diare atau sakit perut yang terus-menerus, stres bisa jadi penyebabnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement