REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah nama seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kuasai tiga besar elektabilitas tertinggi di dua survei berbeda. Berdasarkan survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia dan Charta Politika pada Juli 2020 diketahui elektabilitas ketiga nama tersebut bersaing ketat satu sama lain.
Berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia diketahui elektabilitas Ganjar Pranowo paling tinggi di antara dua nama lainnya dengan angka 16,2 persen. Disusul Anies Baswedan yang elektabilitasnya di bulan Juli ini di angka 15 persen.
"Ganjar meski secara absolut di peringkat pertama, tidak beda secara signifikan dengan Anies Baswedan, juga tidak signifikan dengan Pak Prabowo," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Selasa (21/7).
Burhanuddin mengatakan, secara elektabilitas Prabowo mengalami penurunan jika dibanding elektabilitas pada survei yang dilakukan Indikator pada Februari dan Mei 2020 lalu. Elektabilitas Prabowo kini di angka 13,5 persen di bawah Anies.
"Tapi dibanding bulan Februari, (elektabilitas) Pak Prabowo (di bulan Juli) agak turun jauh," ujarnya.
Sementara itu berdasarkan hasil survei yang dirilis Charta Politika, elektabilitas Prabowo justru paling tinggi dengan 17,5 persen. Sementara elektabilitas tertinggi kedua ditempati Ganjar dengan 15,9 persen.
"Kita lihat trennya cukup menarik sebetulnya, Pak Prabowo nomor satu tetapi trenyata terus turun. Pada bulan Mei ada 22 persen sekarang ada di 17 persen. Kenaikan paling tajam ada di Mas Ganjar dengan kenaikan perlahan 13,3 persen sekarang ada di angka 15,9 persen," tutur Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Rabu (22/7).
Sementara itu Anies berada di bawah Ganjar dengan angka 15 persen. Jarak antara Anies dengan Ganjar tidak terlalu siginifikan yang hanya terpaut 0,9 persen.
"Mas Anies cenderung agak turun dari 18,3 persen sekarang ada di angka 15 persen," ungkapnya.