REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini dilakukan di tengah tatanan normal baru. Tatanan normal baru mengharuskan para orangtua, keluarga, dan sekolah menyesuaikan cara pengasuhan dengan kondisi yang sedang terjadi.
“Hal terpenting dalam kegiatan pembelajaran di rumah adalah menciptakan suasana yang nyaman agar anak-anak tidak jenuh dan dapat tetap semangat dalam melakukan kegiatan belajar,” ujar Saskhya Aulia Prima, Psikolog, Rumah Konsultasi Tiga Generasi dalam siaran resmi, Kamis (23/7).
Dia mengatakan komunikasi yang lancar antara sekolah dan orangtua menjadi kunci suskes belajar di rumah. Komunikasi bisa mengenai materi pembelajaran dan tantangan yang mungkin dihadapi orangtua saat di rumah.
Saskhya juga memberikan kiat agar orangtua menerapkan rutinitas meskipun di rumah saja. Rutinitas yang dapat dilakukan secara terus-menerus, mampu memberikan perasaan yang aman, tenang, dan nyaman di tengah kondisi yang sedang tidak menentu ini. Orangtua juga berperan penting dalam menumbuhkan minat dan bakat anak.
“Orang tua perlu ingat, bahwa kita bukan menghadapi anak kecil, tapi orang dewasa yang masih kecil, sehingga kita perlu mempersiapkan rumah sebagai wadah yang mampu membantu mereka menghadapi tantangan di masa depan.”
Farraas Afiefah Muhdiar, Psikolog, Rumah Konsultasi Tiga Generasi, mengatakan minat yang merupakan ketertarikan anak pada suatu kegiatan, perlu dieksplorasi sejak dini. Sebaiknya untuk anak-anak di usia dini fokusnya tidak hanya pada satu minat saja.
“Minat dan bakat pada kegiatan seni dan olahraga justru sangat berpengaruh pada faktor kognitif anak atau kecerdasannya. Oleh karena itulah, saat sedang pembelajaran di rumah ini, menjadi momen yang tepat untuk mengeksplorasi berbagai minat anak melalui bermacam-macam kegiatan,” kata Farraas.