REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni saat ini tengah mengupayakan untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan penggunaan teknologi. Direktur Armada Pelni Tukul M Harsono mengatakan untuk melakukan inovasi tersebut, Pelni melakukan investasikan Rp 1,4 miliar untuk kebutuhan dua propeller energo profin di satu kapal.
“Investasi tersebut dianggap sepadan dengan besaran biaya yang dapat dihemat perusahaan hanya dalam kurun waktu 6,6 bulan setelah pemasangan telah mencapai break even point (BEP),” kata Tukul dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (23/7).
Tukul mengatakan, pada awal 2020, Pelni sudah memasang energo profin di dua kapal penumpang. Dia memastikan Pelni akan menambah pemasangan teknologi tersebut di empat kapal pada 2020.
Dia menjelaskan, energo profin merupakan perangkat keras buatan eropa yang dipasang untuk mendukung kinerja baling-baling induk. “Energo profin ini berbentuk baling-baling yang lebih kecil, ditempatkan di belakang baling-baling induk. Dengan bantuan energo profin, baling-baling induk dapat menghasilkan dorongan yang lebih optimal,” ungkap Tukul.
Tukul menegaskan, dari penggunaan energo profin tersebut Pelni dapat melakukan efisiensi BBM pada kisaran tiga sampai lima persen. Bila dikonversi dalam rupiah, kata dia, untuk satu kapal penumpang tipe dua ribu penumpang dalam sebulan bisa melakukan penghematan Rp 200 juta atau Rp 2,5 miliar pertahun.
Selain itu, Tukul mengatakan Pelni juga sudah memasang perangkat Vessel Web Analyzer (VWA) di setiap kapal penumpang. Dia mengatakan, VWA merupakan perangkat lunak yang dapat memantau konsumsi BBM secara real time.
Tukul menuturkan penggunaan teknologi VWA sangat memudahkan pemantauan konsumsi BBM. “Ini dikarenakan dapat diakses melalui smartphone dengan penyajian data yang diperbarui setiap menit,” ujar Tukul.
Dia memastikan, Pelni sudah menggunakan teknologi VWA sejak 2017 dan akhir 2019 sudah digunakan di seluruh kapal penumpang. Dengan VWA, ditambah dengan sinergi antar BUMN bersama PT Sucofindo (Persero), Tukul yakin optimalisasi konsumsi BBM di kapal Pelni dapat mendukung upaya efisiensi.