Kamis 23 Jul 2020 09:56 WIB

BNN Gerebek Rumah yang Diduga Produksi Narkoba di Bandung

Warga beranggapan bahwa tidak terdapat orang di dalam rumah tersebut.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Hiru Muhammad
BNN menggerebek sebuah rumah di Komplek Kopo Permai 3, Kabupaten Bandung, Rabu (22/7) kemarin yang diduga menjadi tempat produksi narkoba.
Foto: dok. Ketua RW 21
BNN menggerebek sebuah rumah di Komplek Kopo Permai 3, Kabupaten Bandung, Rabu (22/7) kemarin yang diduga menjadi tempat produksi narkoba.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama BNN Provinsi Jabar menggerebek sebuah rumah yang diduga sebagai tempat memproduksi narkoba di Komplek Kopo Permai 3 Blok 18, Kabupaten Bandung, Rabu (22/7) kemarin. Sebanyak tiga orang laki-laki dan satu orang perempuan yang tinggal di rumah tersebut turut diamankan.

Ketua RT 03 RW 21, Kopo Permai Blok 3, Handi Setianto mengatakan masyarakat merasa kaget dengan penggerebekan yang dilakukan BNN di salah satu rumah itu. Sebab, menurutnya warga beranggapan bahwa tidak terdapat orang di dalam rumah tersebut.

"Umpamanya rumah ada penghuninya, pasti ada sampah yang dibuang. Ini selalu bersih. Dikontrol (saat penggerebekan) sampah disimpan di dalam, teras gak pernah disapu, pintu selalu terkunci siang malam," ujarnya saat ditemui, Kamis (23/7).

Ketua RW 21 Kopo Permai 3, Sinarta Bangun mengatakan pihaknya merasa kaget saat banyak personil BNN yang mendatangi rumah tersebut dan melakukan penggerebekan. Ia pun diminta untuk mendampingi para petugas yang tengah melakukan pemeriksaan."(Mereka) masuk menunjukkan kartu pengenal BNN. Saya dipanggil selaku pengurus RW, apa yang dibutuhkan (saya siap) bantu," katanya.

Saat ikut mendampingi petugas ke dalam rumah, ia mengungkapkan terdapat ratusan pil berwarna abu yang sudah dibungkus dan siap diedarkan. Pihaknya sempat menanyakan kepada petugas terkait pil-pil tersebut dan mereka menjawab bahwa masih dilakukan penyelidikan.

Di dalam ruang kamar, menurutnya terdapat mesin pencetak (narkoba) yang dipasang alat peredam suara dan beberapa bahan baku yang digunakan untuk membuat narkoba. "Ini narkoba," katanya.

Sinarta menambahkan, sebanyak 4 orang turut diamankan dalam penggerebekan tersebut terdiri dari 3 orang laki-laki dan satu orang perempuan. Katanya, pihaknya akan segera mengadakan rapat untuk meningkatkan keamanan di wilayah komplek tersebut."Setiap yang ngontrak akan didatangi, kalaupun ada kegiatan home industri akan dicek ke dalam apa yang dikerjakan," katanya. Menurutnya, pihaknya tidak mengetahui siapa pengontrak yang tinggal di rumah tersebut.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement