Kamis 23 Jul 2020 10:09 WIB

48 Santri Gontor Sembuh dari Covid-19

Sebanyak 107 warga Ponorogo dinyatakan sembuh dari Covid-19

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Seorang santri Pondok Pesantren Gontor
Foto: ANTARA/JESSICA HELENA WUYSANG
Seorang santri Pondok Pesantren Gontor

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Jumlah santri Pondok Modern Gontor Kampus II yang terpapar Covid-19 bertambah menjadi 56 orang. Namun, angka kesembuhannya mencapai 48 orang.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, mengatakan, saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di daerahnya sudah mencapai 146 orang. Dari angka tersebut, klaster Gontor paling banyak menyumbang kasus. Tercatat 56 warga Gontor telah terpapar virus corona dengan angka kesembuhan 48 orang.

Dari 146 pasien positif Covid-19, empat di antaranya merupakan kasus terbaru, Kamis (23/7). "Empat kasus baru positif Covid-19 semuanya berasal dari PP Gontor 2," kata Ipong saat dikonfirmasi Republika, Kamis (23/7).

Di sisi lain, sebanyak 107 warga Ponorogo telah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Jumlah ini termasuk tambahan lima warga yang terlapor pada Kamis (23/7) pagi. Kelimanya tersebar di Kertosari, Ronowijayan, Sukorejo, Jetis dan Joresan, Mlarak.

Di kesempatan serupa, Ipong menyampaikan saat ini RSUD dr Harjono telah mendapatkan bantuan mesin PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebelumnya, Pondok Modern Gontor Kampus II juga sudah memberikan hibah mesin PCR pada RS Aisyiyah. Hal ini berarti dalam waktu dekat terdapat dua mesin PCR yang segera dioperasikan.

Untuk proses pelaksanaannya, Pemkab telah mempersiapkan tiga tenaga analis termasuk instalasi dan sarana serta prasarana penunjangnya. "Semoga dengan adanya dua mesin PCR ini, proses testing bisa berjalan lebih cepat dan tentunya proses penanganan Covid-19 di Kabupaten Ponorogo bisa lebih optimal," ucap Ipong.

Ipong mendorong peran serta masyarakat dalam memutus rantai penularan Covid-19. Hal ini diungkapkan mengingat kasus Covid-19 mengalami peningkatan lebih cepat selama beberapa pekan terakhir. Apalagi, dia melanjutkan, sebagian besar pasien mempunyai riwayat perjalanan dari zona merah.

"Dengan demikian saya mohon kepada seluruh warga Ponorogo untuk tingkatkan kewaspadaan dan monitoring terhadap kedatangan warga dari zona merah," ungkap Ipong.

Ipong juga meminta warga saling menjaga dan mengingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan. Warga harus sering cuci tangan dan memakai masker saat beraktivitas. Kemudian jaga jarak, meningkatkan imunitas tubuh dan berdoa kepada Allah SWT.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement