Kamis 23 Jul 2020 13:53 WIB

Elektabilitas Prabowo Alami Tren Penurunan

"Pak Prabowo nomor satu tetapi ternyata (elektabilitas) terus turun," kata Yunarto.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Foto: Muhamad Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrianto Adi Saputro

Dua lembaga survei yakni Indikator Politik Indonesia dan Charta Politika baru-baru ini merilis hasil survei terkait elektabilitas sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi calon presiden (capres). Berdasarkan hasil survei mereka, diketahui bahwa elektabilitas Prabowo Subianto mengalami tren penurunan meski dinilai sebagai menteri dengan kinerja terbaik.

Baca Juga

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki elektablitas paling tinggi paling tinggi pada Juli dengan skor 16,2 persen. Disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang elektabilitasnya di angka 15 persen.

"Ganjar meski secara absolut di peringkat pertama, tidak beda secara signifikan dengan Anies Baswedan, juga tidak signifikan dengan Pak Prabowo," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Selasa (21/7).

Adapun, elektabilitas Prabowo yang berada di peringkat ketiga mengalami penurunan jika dibanding elektabilitas pada survei yang dilakukan bulan Februari dan Mei 2020. Elektabilitas Prabowo kini di angka 13,5 persen.

"Bulan Mei itu Prabowo naik dari 14 ke 13,5 persen. Tapi dibanding bulan Februari Pak Prabowo agak turun jauh," jelasnya.

Jika elektabilitas Prabowo mengalami penurunan, elektabilitas Partai Gerindra justru mengalami peningkatan. Pada survei Mei 2020 lalu elektabilitas Partai Gerindra di angka 15,2 persen, kini elektabilitas Partai Gerindra naik menjadi 17,7 persen.

"Banyak orang yang mengatakan Gerindra akan mengalami penurunan ketika bergabung dengan pemerintahan, nyatanya tak mengatakan demikian. Jadi kita punya survei bahkan ada dua atau tiga survei setelah pilpres 2019 itu Gerindra selalu konsisten di peringkat nomor dua," ucapnya.

Sementara di posisi keempat, muncul nama Sandiaga Salahuddin Uno dengan angka elektabilitas 9,2 persen. Sedangkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuntuti elektabilitas Sandi dengan angka 8,6 persen.

"Kalau Mas Sandi itu dia tidak signfikan dengan Pak Prabowo tapi agak signifikan dengan Pak Ganjar. Sandi, Ridwan Kamil kurang lebih sama ini 9 persen," ujarnya.

Nama-nama lain seperti Ketua Umum partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  juga mengalami kenaikan jika dibanding Februari yaitu di angka 6,8 persen. Kemudian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tren penurunnya belum berhenti sejak Februari dari 5,7 persen ke 3,6 persen.

Sementara, berdasarkan survei yang dirilis Charta Politika pada Juli 2020 diketahui elektabilitas Prabowo justru paling tinggi di angka 17,5 persen. Sementara, elektabilitas tertinggi kedua ditempati Ganjar dengan 15,9 persen.

"Kita lihat trennya cukup menarik sebetulnya, Pak Prabowo nomor satu tetapi ternyata terus turun. Pada bulan Mei ada 22 persen sekarang ada di 17 persen." tutur Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Rabu (22/7).

"Kenaikan paling tajam ada di Mas Ganjar dengan kenaikan perlahan 13,3 persen sekarang ada di angka 15,9 persen," imbuhnya.

Sementara itu Anies berada di bawah Ganjar dengan angka 15 persen. Jarak antara Anies dengan Ganjar tidak terlalu siginifikan yang hanya terpaut 0,9 persen.

"Mas Anies cenderung agak turun dari 18,3 persen sekarang ada di angka 15 persen," ungkapnya.

Sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto menjadi menteri yang kinerjanya paling baik berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan Charta Politika. Sebanyak 12,8 persen responden menilai kinerja Prabowo sangat baik.

Di peringkat kedua ada nama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani (11,5 persen), dan Menteri BUMN Erick Thohir di peringkat ketiga (5,8 persen). Disusul Menko Polhukam Mahfud MD (4,6 persen), dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (4,2 persen).

Nama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga muncul dalam jajaran menteri-menteri dengan kinerja terbaik. Nama Susi muncul karena survei dilakukan secara terbuka tanpa menyodorkan nama-nama menteri yang ada saat ini.

"Ini terbuka ya, jadi kita nggak sertakan pilihannya makanya jangan kaget ada keluar nama Susi Pudjiastuti di 1,7 persen. Karena kita memang tidak sertakan nama-nama ini dan pertanyaan spontan nama bu susi masih muncul di 1,7 persen," kata Yunarto.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia terkait turunnya elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo di bulan Juli 2020. Ia mengatakan bahwa saat ini Prabowo sedang tidak fokus mencitrakan diri dan meningkatkan elektabilitas.

"Prabowo pada saat ini justru konsentrasi untuk melaporkan kerja kerja bagi rakyat sebagai menteri pertahanan," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/7).

Dirinya mempersilakan lembaga survei menyampaikan hasil survei temuannya. Juru bicara khusus partai itu mengaku tak ambil pusing dengan hasil survei tersebut.

"Apa pun hasil surveinya, ya silakan saja kami pikir tetap Pak Prabowo akan fokus pada tugas yang diemban saat ini," ujarnya.

Soal apakah Prabowo akan maju lagi pada Pilres 2024 mendatang, Dasco enggan menanggapi banyak. Menurutnya Pilpres 2024 masih jauh.

"Pada saat ini kami sedang fokus tingkatkan elektabilitas Partai Gerindra. Kan dilihat dari survei elektabilitas partai meningkat dan alhamdulillah itu hasil kerja keras kader kami dari akar rumput dan di daerah-daerah sampai ke tingkat pusat," ungkapnya.

photo
Kunker Prabowo ke luar negeri. - (Infografis Republika.co.id)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement