REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung mengungkapkan, Bandung Greatsale Online sepi pembeli di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Masyarakat dinilai masih fokus mengupayakan pemulihan di sektor ekonomi.
"Antusiasme visit ke website banyak, cuma daya belinya belum meningkat karena pandemi," ujar Kepala Disbudpar Kota Bandung, Dewi Kaniasari kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Kamis (23/7).
Menurutnya, pengunjung yang melihat situs Bandung Greatsale Online mencapai 6.300 visitor, dan di media sosial Instagram mencapai 11.000 pengikut. Kendala lain, yakni terdapat pelaku usaha yang belum memanfaatkan fasilitas teknologi secara maksimal.
"Beberapa merchandise belum memanfaatkan teknologi secara optimal. Oleh karena itu akan diadakan webinar tentang pemanfaatan teknologi," katanya.
Dewi mengungkapkan, saat ini masyarakat masih berupaya memulihkan kondisi perekonomian. Namun, ia menyebutkan, transaksi di sektor perhotelan mengalami peningkatan mencapai tujuh persen di pekan ke tiga Juli.
"Okupansi hotel menurut PHRI (sejak AKB dan Bandung Greatsale) mencapai 17 persen," katanya.
Sebelumnya, kegiatan Bandung Great Sale-Go Online sudah berlangsung sejak 1 Juli hingga 31 Agustus mendatang. Perusahaan yang terlibat terdiri dari 171 hotel, 15 grup usaha dan 50 UMKM.