REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Permintaan Amerika Serikat (AS) untuk menutup kantor konsulat China di Houston, Texas adalah provokasi politik. Kedutaan Besar China di AS meminta agar Washington segera mencabut keputusan itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan China pasti akan melakukan tindakan balasan yang tegas terkait penutupan kantor konsulat di Houston. Sementara surat kabar resmi berbahasa Inggris,China Daily menyebut penutupan konsulat di Houston merupakan langkah baru upaya pemerintah AS untuk menggambarkan reputasi China sebagai aktor jahat di panggung dunia. Dengan demikian, China dicap sebagai pelanggar hukum bagi komunitas internasional.
"Langkah itu menunjukkan bahwa pemimpin AS berusaha keras untuk menggambarkan China sebagai agen kejahatan," ujar laporan China Daily.
South China Morning Post melaporkan bahwa pemerintah China kemungkinan menutup konsulat AS di kota Chengdu. Seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa China sedang mempertimbangkan untuk menutup konsulat AS di Wuhan.
Editor Global Times Hu Xijin mengatakan menutup konsulat AS di Wuhan tidak akan memiliki pengaruh besar. Hu menerangkan AS memiliki kantor konsulat besar di Hong Kong. Sedangkan kantor konsulat AS di China berada di Guangzhou, Shanghai, dan Shenyang.
"Konsulat adalah pusat intelijen. Bahkan China tidak dapat menutupnya, kecuali memotong ratusan staf, ini akan membuat Washington menderita," kata Hu.